Kemauan dan Partisipasi Belajar Siswa Masih Perlu Digenjot Lagi
Kemauan dan partisipasi belajar siswa masih perlu digenjot lagi - Sistem belajar daring yang diterapkan di lembaga pendidikan (sekolah) pada masa pandemi tidak luput dari berbagai permasalahan. Rendahnya partisipasi dan kemauan belajar siswa menjadi persoalan klasik diantara permasalahan lainnya dalam pembelajaran.
Bagi siswa yang berkemauan dan kemampuan belajar rendah menyebabkan partisipasi belajarnya juga rendah. Belajar dari rumah melalui media daring, bagi mereka merasa seolah-olah sedang libur libur.
Indikasinya adalah partisipasi untuk mengisi list presensi dan mengerjakan tugas dari guru masih sangat rendah.
Tidak demikian bagi siswa yang memang berkemauan dan berkemampuan belajar memadai sehingga partisipasi belajarnya juga tinggi.
Rendahnya kemauan dan partisipasi belajar siswa pada masa pandemi bukan rahasia dan cerita baru lagi. Persoalannya sekarang, bagaimana pihak guru dan orangtua bisa menggenjot kemauan dan partisipasi siswa.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, SMPN 2 Lintau Buo mengadakan rapat evaluasi bulanan yang bertempat di ruang majelis guru sekolah tersebut, Senin lalu (2/11/20).
"Kurangnya kemauan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran jarak jauh adalah permasalahan kita yang perlu diupayakan solusinya bersama," tutur Titin Susilawati, S.Pd saat memimpin rapat didampingi Waka Kurikulum Ropi'u, S.Pd dan Waka Kesiswaan Arlis Anwar, S.Pd.
Dari diskusi evaluasi dan rencana mencari solusi tersebut terungkap bahwa koordinasi dengan orangtua siswa perlu lebih ditingkatkan lagi. Tidak hanya tugas wali kelas melainkan seluruh guru mata pelajaran.
Kemudian sosialisasi peraturan pembelajaran daring perlu lebih diintensifkan lagi. Tentu saja proses pembelajaran daring juga diselenggarakan dengan tidak memberatkan siswa.
Jika memang kemauan dan partisipasi belajar siswa rendah, pihak guru dan orangtua perlu sabar dan terus berusaha meningkatkan mutu layanan pembelajaran. Secara berangsur-angsur upaya guru dan orangtua menggenjot kemauan dan partisipasi belajar siswa akan membuahkan hasil.
"Bahkan kondisi seperti ini menjadi ladang kreativitas guru dan orangtua dalam memajukan pendidikan anak di sekolah," ungkap salah seorang guru peserta rapat evaluasi.***