Belajar Daring Itu, Menyulitkan Atau Memudahkan?

Belajar daring itu, menyulitkan atau memudahkan? - “Belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dikatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil yakni terjadinya perubahan tingkah laku misalnya, dari tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak terampil menjadi terampil. Pada hakekatnya perubahan tingkah laku ialah perubahan kepribadian pada diri seseorang.” (Ramlan, Media dan Sumber Pembelajaran, 2003 ; 3)

Pada 31 Desember muncul kasus serupa dengan pneumonia yang tidak diketahui di Wuhan, China. Kasus tersebut di akibatkan oleh virus Corona atau yang dikenal dengan COVID-19 (Coronavirus Desease 19). Berbagai kebijakan telah dibuat oleh Pemerintah Indonesia untuk meminimalisir penyebaran covid-19, salah satunya Pembelajaran dirumah atau online atau biasa dikenal Pembelajaran Daring.

Dengan adanya pandemi ini elemen pendidik diharuskan melakukan inovasi dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran. 

Ada berbagai ruang diskusi online yang mendukung pembelajaran daring secara gratis, seperti Google Meet, Google Classroom, Whatsapp Group, Zoom, dan masih banyak lagi.

Lalu, melalui media di atas apakah akan lebih memudahkan atau lebih menyulitkan dalam proses pembelajaran daring?

Dalam pembelajaran daring, tentu saja semua aktifitas pembelajaran dilakukan secara online, mulai dari diskusi, presentasi, hingga pemberian tugas. Ada berbagai kemudahan yang dirasakan oleh pendidik dan juga peserta didik, yaitu :

1.Kemandirian peserta didik

Karena pembelajaran daring lebih terpusat pada student center, hal ini dapat melatih kemandirian dalam belajar dan juga membutuhkan keterlibatan peserta didik yang lebih besar dalam meningkatkan prilaku belajar agar interaktivitas antara peserta didik dan juga pendidik tetap berjalan meski pembelajaran daring.

2.Tidak terbatas ruang dan waktu

Pembelajaran daring membiasakan peserta didik untuk mengumpulkan dan mengelola informasi terkait pembelajaran yang diberikan kapanpun dan dimanapun tanpa terbatas ruang dan waktu.

3.Pembelajaran secara instan

Bagi peserta didik dan juga pendidik tentu pembelajaran daring lebih memudahkan, tanpa ada alasan terlambat datang ke sekolah karena lalu lintas padat atau halangan lainnya. 

Semua dimulai hanya dengan bergabung lewat diskusi online yang akan digunakan. Dalam diskusi online tersebut, tentu pendidik bisa secara instan menyampaikan, memperbaharui, dan mengunduh informasi untuk para peserta didiknya.

Kemudahan yang diperoleh dalam pembelajaran daring, tentu saja juga memiliki kesulitan yang dirasakan oleh pendidik dan juga peserta didik. Yaitu :

1.Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Dalam pembelajaran daring tentu saja dibutuhkan sarana dan prasarana sebagai pendukung teknologi, seperti komputer, laptop, dan smartphone. Tentu saja perangkat pendukung tidaklah murah. 

Masih banyak di daerah Indonesia yang ekonominya sangat mengkhawatirkan. Bukan hanya bagi peserta didik, tetapi bagi pendidik pun hal ini sungguh menjadi halangan terlaksananya pembelajaran daring.

Selain itu, para pendidik dan peserta didik harus beradaptasi dalam penggunaan perangkat pendukung itu. Mungkin jika siswa Sekolah Menengah keatas, akan lebih mudah memahami teknologi yang akan digunakan. 

Bagaimana dengan anak Sekolah Dasar? Tentu tidak mudah memahaminya, ditambah dengan orang tua yang belum melek teknologi. Hal ini tentu saja menjadi rintangan yang sangat besar bagi pra peserta didik yang ingin menimba ilmu.

2.Terkendala terkait jangkauan internet

Selain perangkat pendukung yang memadai, akses internet juga sangat diperlukan dalam pembelajaran daring saat ini. Pemerintah memang sudah menyediakan bantuan kuota internet untuk para peserta didik, tetapi apakah jangkauan internetnya memungkinkan? 

Tentu saja hal itu belum bisa dipastikan, apalagi jangkauan internet di Indonesia saat ini masih benar-benar belum merata. 

Masih banyak daerah-daerah tertentu sangat sulit untuk mencari jangkauan internet, terkadang di daerah perkotaan seperti Jakarta saja masih sulit terkait jangkauan internet, bisa dibayangkan sulitnya di daerah-daerah terpencil yang jauh dari perkotaan. 

Bagaimana mereka akan melaksanakan pembelajaran daring?

3.Kurangnya minat belajar peserta didik

Membangun minat belajar peserta didik tentu tidak mudah bagi para pendidik dan juga orang tua yang mendampingi dalam pembelajaran daring. 

Tentu saja pembelajaran daring tidak selalu menyenangkan, adakalanya para peserta didik bosan dengan pembelajaran daring yang selalu saja sama seperti sebelum-sebelumnya. 

Mengerjakan tugas, menonton video pembelajaran, ataupun face to face online menggunakan video conference, pola pembelajaran daring yang terus berulang seperti itu mampu menurunkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran daring. 

Bayangkan setahun terkurung di rumah hanya belajar secara online dan mengerjakan tugas yang diberikan, bukan hanya para peserta didik, pendidik pun sangat kesulitan dengan tantangan yang satu ini.

Kebijakan pemerintah untuk mengurangi dampak dari Covid-19 dengan menerapkan pembelajaran daring tentu ada kemudahan dan juga kesulitan nya, seperti yang sudah dipaparkan di atas. 

Pembelajaran daring muemudahkan ataupun menyulitkan tentu saja tergantung dengan berbagai aspek. Bisa dibilang pembelajaran daring mudah mudah sulit untuk diterapkan di Indonesia, karena Negara kita negara berkembang yang masih harus banyak membenahi diri sebelum menyamai negara maju yang lain.

Semoga pandemi ini segera berlalu, agar para pendidik dan juga peserta didik dapat menjalani pembelajaran seperti biasa. Tanpa memikirkan kesulitan maupun kemudahan pembelajaran daring.***

Sumber :

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp/article/download/15286/8695

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap/article/download/8503/4094

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/download/705/pdf&ved=2ahUKEwi1nJ-_npvtAhUPH7cAHV1GAXEQFjAFegQIBhAB&usg=AOvVaw0Vg1_K_2n8gysHKta3vCKJ

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/geosee/article/download/1921/pdf

https://media.neliti.com/media/publications/288620-peranan-guru-dalam-mengatasi-kesulitan-b-09383bee.pdf

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/download/15314/pdf 

Identitas

Fikriyah Hasanah atau yang akrab disapa Fikriyah adalah Mahasiswi Semester 7 Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lahir di Jakarta, 28 Mei 1999.

Kontak :

Nama lengkap : Fikriyah Hasanah

Domisili : Jakarta Barat

Nomor kontak : 087780834355 (WA)

Akun medsos : @fiks_2805 (IG)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel