Gumam Siang, Kewalahan dengan Pembelajaran Daring!

Gumam siang, sudah kewalahan dengan pembelajaran daring! - Tersiarnya informasi pembukaan sekolah, di awal Januari 2021, disambut gembira oleh semua unsur pendidikan di sekolah. Lebih-lebih pihak orangtua murid, yang sudah lama menanti informasi seperti itu. Kewalahan menghadapi sikap anak dan tugas dari sekolah!

Nyaris setahun penuh, sistem belajar dari rumah (BDR) diterapkan. Yang paling merasa kewalahan dengan sistem ini adalah orangtua murid. Hal ini, bukan berarti guru tidak lebih repot dan kewalahan dari orangtua siswa.

Di media sosial maupun dalam kehidupan sosial sehari-hari, memang sering terdengar keluhan dari orangtua siswa. Anak malas belajar, susah diatur dan sering keluar rumah. Jika ditanya tentang pelajaran, sering bilang ke orangtua, tidak mengerti materi pelajaran atau tugas yang diberikan oleh guru!

Entah sebagai alasan untuk tidak belajar dan mengerjakan tugas, entah tidak. Orangtua sering menerima keluhan anak seperti itu sehingga membenarkan sikap dan tindakan anak, tidak belajar maupun membuat tugas!

Mungkin lebih "seru" ceritanya, orangtua yang memiliki anak di jenjang Sekolah Dasar. Orangtua berubah "profesi' jadi guru dan terpaksa turun tangan mengerjakan tugas anak. Menjemput tugas dan mengantarkan tugas yang sudah dikerjakan itu ke sekolah.

Syukur-syukur orangtua siswa mengerti dengan materi pelajaran dan tugas yang diberikan oleh guru.

Pihak guru, ternyata tak kalah kewalahannya, meskipun hal itu tidak mencuat ke permukaan. Mengajar secara daring untuk beberapa waktu, mungkin tidak menjadi persoalan. Tapi dalam hangka waktu lama akan kewalahan juga. Apalagi yang mengajar dengan jumlah kelas dan kapasitas yang besar. 

Memberi tugas kepada siswa mungkin gampang. Tetapi memeriksa dan menilai tugas siswa , sekian kelas dan murid, tidak semudah yang kita kira. Mata guru bisa berkunang-kunang dibuatnya untuk memeriksa dan menilai sekian tugas siswa. 

Bahkan, telunjuk guru seakan mau tumpul dan semakin pendek menekan keyboard laptop atau pun smartphone.

Ya, pembelajaran daring dalam masa pandemi memang telah menimbulkan masalah non teknis. Membuat kewalahan, tidak hanya dialami orangtua melainkan juga guru. Tapi kondisi seperti ini, tidak pernah dikehendaki oleh siapapun. 

Maka, kabar pembukaan kembali sekolah sangat disambut baik oleh guru, siswa dan orangtua siswa. Tidak sangat diharapkan dutunda lagi! 

Meskipun demikian, pihak sekokah harus mengikuti prosedur adaptasi kebiasaan baru pembelajaran tahun 2021. Prosedur itu pada hakikatnya menyangkut persetujuan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) adaptadi bew normal pembelajaran 2021.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel