Serangan Fajar

Serangan fajar - Etek Mima benar-benar kesal. Bahkan kesabarannya mulai mendekati ambang batas. Kenapa tidak? Nyaris saban hari, ia kalah cepat sampai ditujuan. Ketika ia sudah sampai di sawah, ternyata gerombolan burung pemakan bulir padi itu sudah duluan bertengger, menyantap padi yang mulai menguning.

Sepertinya padinya yang mulai menguning, menjadi santapan paling enak bagi burung pemakan padi. Selain dari bulirnya lebih lunak juga beraroma harum.

Gerombolan burung pemakan padi itu memang menjadi musuh berat bagi petani ketimbang musuh tanaman lainnya. Apalagi masa tanam dan panen padi yang tidak serentak. 

Sekali hinggap gerombolan pipit itu bisa merenggas banyak tangkai padi. Tangkai padi yang semula merunduk karena bobot buliran padi jadi menjulang ke langit.

Memang, Etek Mima seakan kehilangan siasat menghadapi burung pemakan padi. Namun tidak ada jalan lain bagi etek Mima. Ia akan melakukan serangan fajar. 

Sebelum terbit fajar etek Mima sudah bersiap dari rumah dengan satu kantong keresek batu kerikil untuk melempar burung pemakan padi yang bandel itu.

Ketika fajar sudah mulai membayang di ufuk langit sebelah timur. Saat cahaya kemerah-merahan mulai tampak memancar secara horizontal pada garis cakrawala. 

Dengan langkah pelan dan berendap-endap di atas pematang sawah, etek Mima mendekati dangau. Sesekali kaki etek Mima terperosok ke dalam sawah.

Kini etek Mima siap menunggu incarannya, gerombolan burung pipit pemakan padi Menit demi menit perempuan paruh baya itu sabar menanti. Di tangannya sudah tergenggam beberapa batu kerikil untuk dilemparkan dan menjitak kepala burung pipit pemakan padi.

Tiba-tiba Etek Mima menelan ludah. Tanpa disadarinya fajar sudah berlalu dan matahari pagi akan menyembul di sebelah timur. Gerombolan burung pipit yang akan diserang mulai fajar, tak muncul-muncul. Kecuali hanya beberapa ekor saja yang hinggap di tangkai padi. Itu pun tak diacuhkan etek Mima.

Darah etek Mima mendidih seketika mana kala ia merasa dipermainkan burung pipit. Jangan-jangan burung pipit mengatur strategi dengan cara berpencar untuk memakan padiku, pikir Etek Mima. 

Dengan emosi etek Mima melempar burung pipit yang hinggap dengan batu kerikil yang sudah disiapkannya dari rumah. Serangan batu etek Mima memang bertubi-tubi. Namun tak satupun yang mengenai tubuh burung pipit itu! Ternyata burung-burung pipit pemakan padi itu pintar mengelakkan serangan batu kerikil dari etek Mima!***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel