Gumam Pagi : Antara Kata Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi
Gumam pagi: antara kata vaksin, vaksinasi dan imunisasi - Sampai detik ini, orang masih hangat membicarakan vaksin, vaksinasi dan imunisasi. Tiga 'kosa kata' ini, sebenarnya bukanlah hal baru namun kembali viral menyusul program vaksinasi virus Corona.
Ternyata, hangatnya pembicaraan vaksinasi, bukan semata karena eksistensi vaksin itu sendiri. Justru penolakan sebagian masyarakat terhadap vaksinasi sangat fenomenal.
Sebenarnya masyarakat ada yang benar-benar sudah menguasai seluk-beluk vaksin. Termasuk vaksin dari segi halal dan haramnya maupun aspek kesehatan. Namun tentunya, masih banyak yang paham separuh-separuh dan awam sama sekali.
Tidak salah kiranya orang memvonis, penolakan terhadap vaksinasi karena kurangnya informasi dan pemahaman.
Akan tetapi bukan mustahil, bisa jadi sebaliknya. Penolakan justru karena mereka banyak informasi yang dapatkan sehingga sangat paham dengan vaksin, vaksinasi dan imunisasi tersebut.
Penolakan bukan berarti diterjemahkan anti, bukan pula menentang. Boleh jadi ada alasan lain. Misalnya faktor psikologis, traumatis dan aspek sosial-budaya lainnya sebagian anggota masyarakat.
Soal kata 'vaksin', 'vaksinasi' dan 'imunisasi' sudah diketahui banyak orang sejak di bangku pendidikan.
Bahwa vaksin merupakan zat yang mengandung antigen dari virus atau bakteri spesifik yang telah dilemahkan. Vaksin akan berfungsi dan menghasilkan antibodi bila telah dimasukkan kedalam tubuh dengan cara disuntikkan, disemprotkan dan diminum.
Vaksinasi adalah proses untuk memasukkan vaksin kedalam tubuh. Tujuannya adalah untuk memperoleh imunisasi (kekebalan tubuh).
Pemberian vaksin ke dalam tubuh termasuk cara imunisasi buatan. Sesungguhnya tubuh itu sendiri juga menghasilkan zat antibodi secara alami untuk menangkal dan melawan virus dan bakteri penyakit tertentu yang masuk ke dalam tubuh.***