Teori Dasar Kemagnetan : Materi Pokok IPA Kelas 9 Semester 2 pada Masa Pandemi
Teori dasar kemagnetan, materi pokok IPA Kelas 9 Semester 2 pada masa pandemi - Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA SMP Kab. Tanah Datar telah menyederhanakan materi IPA Kelas 9 Semester 2 (Genap). Penyederhanaan materi tersebut berdasarkan penyederhanaan Kompetensi Dasar IPA Kelas 9 Kurikulum 2013.
Oleh sebab itu matrapendidikan.id akan menurunkan pokok-pokok materi IPA Kelas 9 Semester 2 pada masa pandemi yang dimulai dari Teori Dasar Kemagnetan.
Teori dasar kemagnetan dalam bahan ini meliputi:
- pengertian kemagnetan,
- sifat magnet bahan
- medan magnet.
- teori magnet elementer
A. Pengertian kemagnetan
Kemagnetan berasal dari kata magnet. Magnet adalah benda yang dapat menarik benda lain di sekitarnya dari bahan-bahan tertentu. Terbuat dari logam seperti besi, baja dan nikel atau campuran ketiganya.
Bentuk magnet bermacam-macam sehingga penamaan magnet sesuai dengan bentuknya. Misalnya, magnet batang (berbentuk batang), magnet U (berbentuk huruf u atau ladam) dan magnet silinder (berbentuk silinder atau tabung).
Magnet memiliki dua kutub, kutub Utara dan Selatan. Jika didekatkan dua magnet maka kutub yang senama akan tolak-menolak, tidak senama akan tarik-menarik.
Kekuatan gaya magnet terletak pada kedua kutubnya yang berasal dari interaksi antara kutub-kutub magnet yang ditimbulkan dari gerakan muatan listrik negatif (elektron) pada benda.
Magnet digunakan untuk keperluan manusia. Misalnya kompas, untuk mengetahui arah utara dan selatan bumi. Atau mengetahui keberadaan kutub utara dan selatan magnet bumi.
Selain itu magnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya: speaker, telepon, televisi, bel dan lain sebagainya.
B. Sifat magnet bahan
Ada 3 sifat magnet bahan berdasarkan interaksi bahan tersebut terhadap magnet, yaitu:
1. Faromagnetik
Feromagnetik adalah bahan atau benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet. Contohnya : besi, baja, kobalt, dan nikel atau campurannya.
2. Paramagnetik
Paramagnetik adalah benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contohnya aluminium, platina, kayu, magnesium, molibdenum dan lithium.
3. Diamagnetik
Diamagnetik adalah benda-benda yang tidak dapat ditarik (ditolak) oleh magnet. Misalnya: perak, emas, tembaga, seng, garam dapur dan bismut.
C. Medan magnet
Jika paku besi ditaruh dekat magnet akan ditarik oleh magnet tersebut. Begitu pula magnet jarum atau kompas didekatkan dengan magnet, kutub magnet jarum atau kompas akan berubah kedudukannya.
Fakta ini menunjukkan bahwa kutub-kutub magnet memiliki gaya. Ruangan atau area disekitar gaya magnet disebut medan magnet.
Sebenarnya kita tidak dapat melihat secara langsung bagaimana medan magnet. Oleh sebab itu perlu cara untuk menunjukkan adanya medan magnet.
Ada 3 cara untuk menunjukkan adanya medan magnet:
1.Percobaan garis-garis medan magnet
Percobaan ini memerlukan serbuk besi, kertas karton dan magnet batang. Serbuk besi ditaburkan di atas karton, kemudian dekatkan magnet di bawah kertas karton. Serbuk besi akan membentuk pola berupa garis melengkung. Garis itu disebut garis gaya magnet.
2. Kompas di sekitar magnet
Selain itu juga dengan cara meletakkan beberapa kompas kecil di sekitar magnet. Jarum kompas selalu menunjukkan arah garis-garis gaya magnet pada titik-titik tertentu di sekitar magnet.
3. Menggambarkan garis gaya magnet
Cara berikutnya adalah menggambarkan medan magnet dengan membuat garis-garis gaya magnet. Yaitu garis khayal berupa lintasan kutub utara magnet kecil yang dapat bergerak bebas.
Garis gaya magnet akan selalu mengarah dari kutub utara ke kutub selatan. Selain itu garis gaya magnet tidak pernah berpotongan.
D. Teori magnet elementer
Setiap bahan atau benda magnetik terdiri dari bagian-bagian kecil yang berupa atom yang disebut magnet elementer.
Suatu benda akan bersifat magnet jika magnet-magnet elementer nya searah dan beraturan atau tersusun rapi. Dan akan menimbulkan kutub-kutub magnet.
Sebaliknya sifat kemagnetannya akan hilang jika susunan magnet elementer nya tidak teratur.
Magnet elementer memiliki gaya tolak-menolak dan gaya tarik-menarik. Namun bagian ujung magnet hanya terdapat gaya tolak-menolak. Hal ini menyebabkan pada ujung-ujung magnet terdapat gaya magnet paling kuat sedangkan bagian tengahnya lemah.
Lihat juga : Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Beberapa Hewan
Benda yang bukan magnet, susunan magnet-magnet elementer nya tidak teratur dan acak sehingga tidak menimbulkan kutub magnet. ***