Santuy Aja, yang Penting Siswa Dapat Belajar dalam Kondisi Apapun!
Santuy aja, yang penting siswa dapat belajar dalam kondisi apapun! - Jika direnungkan, tidak satupun halangan buat seseorang untuk belajar. Renungan ini berangkat dari filosofi: belajar itu, dimana dan kapan saja. Sumber belajar itu banyak. Guru, buku, internet, alam sekitar adalah beberapa contoh sumber belajar.
Akan tetapi jika siswa hanya berpikir nilai mata pelajaran. Belajar hanya untuk mengejar dan memperoleh nilai mata pelajaran bagus. Tentulah, banyak hambatan dan halangan belajar yang ditemui siswa. Apalagi pada masa pandemi Covid-19 ini.
Peluang belajar lebih besar
Ada perkembangan positif akhir-akhir ini untuk belajar pada masa pandemi. Pembelajaran sudah dilaksanakan melalui tatap muka atau disebut Luring (luar jaringan).
Sebelumnya siswa belajar secara daring (dalam jaringan). Memanfaatkan teknologi informasi untuk belajar dari jarak jauh dari rumah.
Metode pembelajaran daring, kini sudah dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka. Hal ini untuk mengatasi sebagian masalah pembelajaran daring.
Kombinasi metode luring dan daring sebenarnya menjadi peluang bagus bagi siswa untuk belajar.
Variasi belajar ini semestinya menjadi sesuatu yang menarik untuk menerima dan memahami materi pelajaran.
Belajar tatap muka di sekolah, meskipun dalan waktu terbatas, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengkonfirmasi materi pelajaran kepada guru.
Belajar daring melalui jaringan internet memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelajah materi pelajaran.
Gabungan metode tatap muka dan luring pada masa pandemi justru akan membuat siswa lebih leluasa untuk belajar.
Santuy aja
Makanya, santuy aja. Yang penting siswa dapat belajar dan mematuhi protokol kesehatan. Jangan jadikan masa pandemi sebagai alasan siswa malas belajar.
Semestinya, siswa harus tetap menjaga semangat belajar dalam kondisi apa pun. Belajar secara luring atau pun daring.
Ingat masa depanmu! Siswa belajar hari ini untuk dijadikan bekal dalam mewujudkan cita-citamu. Cita-citamu masih di ujung pena dan juga di ujung jari-jari lentikmu!***