Maaf Jika Aku Mengagumimu Wirna!

Maaf jika aku mengagumimu Wirna!  - "Terus terang, aku tidak suka dengan sikap dan tingkah laku pak Tedy selama ini . Tolong jaga ucapan dan sikap bapak di depan mataku terhadap rekan-rekan kerja kita..."

Pak Tedy terdiam. 

Ia tidak menyangka kalau caranya bergaul di tempat kerja selama ini tidak berkenan di hati Wirna.

"Pak, jangan hanya diam...." 

Pelan-pelan Pak Tedy menatap wajah Wirna dalam-dalam. Mencoba menyusuri sorot mata wanita itu meskipun dari jarak yang tidak dekat. 

Pak Tedy mengamati sorot mata wanita itu cermat. Ucapan Wirna barusan tidak sepenuhnya sesuai dengan kata hatinya. 

Wirna menekur. Tak sanggup ditatap seperti itu oleh Pak Tedy. Ia merasa bersalah telah mengeluarkan kalimat-kalimat barusan. Tidak sampai sampai hati kalau Tedy jadi tersinggung.

"Maafkan saya, pak Tedy...." ujar Wirna pelan seraya mengangkat wajahnya kembali.

Pak Tedy tersenyum kelu seraya menggeleng-geleng lemah. 

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, Wirna." sahut Pak Tedy kemudian. "Justru bapak berterima kasih karena kamu sudah mengingatkan...".

Wirna merasa lega. 

Ia tahu kalau Pak Tedy sebagai sosok yang tidak mudah tersinggung. Pribadi yang tidak segan mengakui kesalahan dan meminta maaf. Mungkin itu sebabnya Pak Tedy mudah dan luwes bergaul.

"Haiii...kok melamun?" 

"Ah...eh....ng...nggak kok, pak..." Wirna gelagapan.

"Ya, sudah. Ntar kita ketahuan oleh teman-teman dan disangka ada apa-apanya." ujar Tedy seraya berlalu.

Pak Tedy bersandar penuh pada sandaran kursi. Ia merasa hatinya kurang beres selama ini. Merasa ada yang sedang tumbuh di hatinya dan itu bukanlah sesuatu yang wajar. Kagum!

Tak mungkin ia ungkapkan dan diketahui Wirna.

"Maafkan Wirna, aku telah terlanjur mengagumimu selama ini. Tapi aku sadar, rasa kagum yang ada di hatiku adalah rasa yang sudah tak pantas. Masing-masing kita sudah sama-sama memiliki. 

Biarlah rasa kagum itu kupendam dalam hati karena rasa kagum terhadap sesorang itu tak mesti memiliki." kata pak Tedy membatin***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel