Evaluasi Pembelajaran Bulan Ramadhan di SMPN 2 Lintau Buo
Evaluasi pembelajaran bulan ramadhan di smpn 2 lintau buo - Kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Tanah Datar dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) perlu dievaluasi oleh pihak sekolah. Hal itu sudah dilakukan oleh SMPN 2 Lintau Buo meskipun pembelajaran masih tersisa beberapa hari lagi.
Ketua Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 unit sekolah, Edy Samsul, memaparkan bahwa PTM selama bulan Ramadhan 1442 H/2021 M secara umum sudah mengikuti protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemda melalui Disdikbud Tanah Datar.
"Sepanjang 16 hari pembelajaran bulan Ramadhan 1442 H yang sudah berjalan, 95 persen siswa sudah mengenakan masker pengaman. Kemudian setiap hari dilakukan pengecekan suhu tubuh siswa dan guru menggunakan termo-gun digital oleh petugas yang ditunjuk, di setiap kelas sudah disediakan handsanitizer," paparnya kepada matrapendidikan.com, Jumat (30/4/2021).
Namun Edy Samsul mengakui bahwa pihaknya masih kesulitan mengatasi kerumunan siswa, terutama pada waktu jeda dan pelaksanaan pesantren Ramadhan 1442 H.
"Petugas dan guru sudah sering mengingatkan untuk tidak berkerumun di tempat-tempat tertentu pada waktu sebelum dan sesudah belajar," tuturnya.
Keluhan lain yang terevaluasi adalah rendahnya kehadiran siswa selama 16 hari terakhir.
"Data yang kami peroleh dari catatan guru BK, Susilawati, S.Pd dan guru piket harian, ternyata rata-rata kehadiran siswa rendah, yaitu sekitar 65 persen."
Seperti diketahui, di Kabupaten Tanah Datar umumnya terjadi peningkatan kasus pasien terinfeksi virus Corona. Sedangkan SMPN 2 Lintau Buo termasuk salah satu sekolah yang berdomisili di wilayah yang masyarakatnya beberapa orang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona.
Diakui oleh para Ketua Satgas Covid-19 unit satuan pendidikan, kepala sekolah Titin Susilawati, S.Pd selalu "nyinyir" untuk mengingatkan anggota satgas secara langsung maupun whatsapp untuk memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Jangan sampai sekolah kita menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 karena memang sekolah berada di sekitar masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit virus Corona," tegas Titin Susilawati mengingatkan para anggota Satgas Covid-19.***