Muhasabah Diri Menjaga Kesucian Hati di Bulan Ramadhan
Muhasabah diri menjaga kesucian hati di bulan ramadhan - Umat muslim kiranya perlu kembali untuk menjaga kesucian hati dari sifat iri dan dengki di tengah kehidupan ekonomi yang semakin sulit ini. Salah satunya dengan lebih banyak muhasabah diri ketimbang menghitung nikmat yang diperoleh orang lain.
Demikian antara lain disampaikan penceramah Arif Rahman dalam tausiah Ramadhan di Masjid Subulussalam Patameh Nagari Pangian, Minggu (18/4/2021).
Segala sikap dan tindakan yang baik berasal dari hati yang bersih. Hati yang terjaga akan mengantarkan manusia untuk masuk dalam surga Allah SWT.
Kesucian hati terimplementasi dalam akhlakulkarima (akhlak yang baik).
M.Arif Rahman, SE mensinyalir bahwa saat ini begitu berat mempertahankan dan meningkatkan keimanan bagi seseorang.
Hal ini karena banyak tantangan dan cobaan akibat semakin sulitnya kehidupan terutama ekonomi.
Di bulan Ramadhan ini kita memiliki kesempatan untuk menjaga kesucian hati.
Salah satunya dengan muhasabah atau mengintrospeksi diri, bukan menghitung dan mengkaji amalan orang lain.
Penyakit hati seperti iri dan dengki menyebabkan orang lebih banyak menghitung diri orang lain sebaliknya lupa dalam menghisab diri sendiri.
Puasa di bulan Ramadhan bertujuan untuk membentuk individu yang taqwa.
Pribadi yang bertaqwa memiliki hati yang lembut untuk menggapai usaha masuk surga.
Sebaliknya hati yang keras membatu sering menolak himbauan untuk kebaikan dan hidayah Allah SWT karena sudah tertutup hatinya.
Penceramah muda dan potensial ini juga menyampaikan hal-hal untuk mensucikan hati di bulan Ramadhan selain muhasabah diri.
Antara lain menjaga tauhid, amalan hati seperti zikir dan doa, sholat serta perintah Allah dan RasulNya.***