Hikmah Dibalik Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Pandemi
Hikmah dibalik penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi - Wabah virus Corona belum beranjak untuk pergi dari negeri tercinta Indonesia. Kita pun umat muslim meyakini pandemi Covid-19 adalah suatu cobaan dari Allah SWT untuk menguji keimanan.
Innalillahi wa innailairaji'un. Segala sesuatunya berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya.
Ucapan ini tidak hanya saat menerima kabar kematian. Melainkan juga saat ditimpa musibah, termasuk musibah mewabahnya Covid-19 dan telah merenggut banyak jiwa.
Musibah Covid-19 telah merusak berbagai tatanan kehidupan masyarakat. Tidak hanya dalam aspek ekonomi melainkan juga sosial dan keagamaan umat muslim terutama pembatasan-pembelatasan yang telah diberlakukan beberapa waktu sebelumnya.
Kita bersyukur saat ini karena tidak lagi ada pembatasan dalam berkumpul di tempat ibadah di daerah ini.
Hanya saja masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan.
1. Mengenakan masker
Mengenakan masker berarti menutup hidung dan mulut sebagai jalan penyebaran virus Corona masuk ke dalam tubuh.
Sebenarnya tindakan ini tidak semata mencegah virus Corona melainkan juga virus penyakit lainnya seperti virus influensa, TBC dan virus lainnya.
Hikmah dibalik penutupan mulut dan hidung adalah supaya kita menjaga mulut dari ucapan dan perkataan yang tidak baik dan menyakitkan hati orang lain. Menjaga hidung dari gerakan tubuh yang tidak enak dilihat orang lain.
2. Mencuci tangan sampai bersih
Mencuci tangan sampai bersih sudah dilakukan setiap muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya saat berwudhuk, sebelum dan sesudah makan dan saat tangan terkena kotoran.
Hal ini bertujuan untuk membersihkan telapak tangan dari bakteri dan virus.
Namun dalam protokol kesehatan dianjurkan untuk mencuci tangan dengan handsanitizer untuk mencegah penularan virus Corona.
Mencuci tangan sampai bersih mengingatkan kita untuk selalu bersih fisik, berwuduk untuk melaksanakan sholat wajib maupun sunat.
3. Menjaga jarak sosial
Penularan virus Corona juga melalui kontak fisik dalam hubungan sosial misalnya bersalaman, berkerumun dan lain sebagainya.
Pelajaran yang dapat diambil adalah mengatur aktivitas duniawi dan ukhrawi. Mengingatkan kita tidak terlalu sibuk dengan urusan dunia.
Kita perlu menyeimbangkan kegiatan untuk dunia dan untuk kepentingan akhirat kelak.
Menghindari kerumunan mengingatkan kita untuk menyendiri guna muhasabah dan introspeksi diri.
Demikian hikmah dibalik penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi.***