Tantangan dan Antisipasi dalam Kehidupan Era Globalisasi
Tantangan dan antisipasi dalam kehidupan era globalisasi
Pengantar : Artikel opini ini ditulis dan dikirim oleh Angelika Ester Cantika Silalahi, Mahasiswa Angkatan Tahun 2020, Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (Admin)
***
Suatu negara dengan keadaan masyarakat yang beragam rentan terjadi konflik. Salah satu penyebabnya adalah pengaruh kencangnya arus globalisasi.
Hal tersebut membutuhkan masyarakat yang memiliki keterampilan untuk mengatur keberagaman yang ada dalam hal menjaga kesejahteraan kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Saat ini, kebanyakan orang menyebut dirinya sebagai manusia modern, tetapi apapun sebutannya, manusia tetaplah manusia.
Di era globalisasi ini, nasionalisme merupakan unsur terpenting yang harus dibangun di setiap kalangan masyarakat Indonesia.
Hal tersebut membutuhkan strategi yang tepat dan efisien dalam upaya menumbuhkembangkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat, khususnya bagi generasi milenial saat ini.
Banyak fenomena atas pengaruh globalisasi yang menjadikan segala ruang, waktu, dan tempat menjadi tanpa batas yang disebabkan oleh berbagai perkembangan yang ada di segala aspek kehidupan manusia.
Namun, jika kita tidak menjadi orang yang selektif, dampak negatif dari arus globalisasi bisa saja menerpa kita.
Hal ini merupakan kejadian-kejadian yang banyak terjadi di Indonesia dan tentu kita ingin menghindari hal tersebut.
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia sudah seharusnya menjadi acuan negara dan pedoman hidup masyarakat Indonesia di tengah kuatnya arus globalisasi yang menerpa.
Peran Pancasila sangatlah penting untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia karena globalisasi dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik, kita sudah sepatutnya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini tentu untuk meningkatkan moral dan kepribadian setiap masyarakat.
Agar terhindar dari kerusakan moral dan eksistensi kepribadian bangsa, hendaknya kita harus selalu menyaring dengan baik berbagai hal yang membawa perubahan-perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengan demikian, dampak positif yang didapat ialah menambah wawasan dan mempererat hubungan antar bangsa, sedangkan dampak negatifnya dapat kita minimalkan dengan selalu melakukan pemfilteran terhadap hal-hal yang dianggap kurang baik yang berkaitan dengan pengaruh globalisasi.
Oleh sebab itu, kita harus meningkatkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antara lain, menjunjung tinggi rasa nasionalisme, mengembangkan diri dalam menghadapi globalisasi, mengasah kemampuan berpikir, serta sadar dan terbuka akan perkembangan dari pengaruh arus globalisasi.
Selain itu, kita harus meningkatkan kemampuan menghadapi tantangan yang akan melanda kehidupan nasional bangsa agar terhindar dari dampak negatif globalisasi.
Pikiran kita tidak boleh mudah terombang-ambing oleh media informasi yang mudah dijangkau.
Berkembangnya ideologi alternatif seperti konsumerisme, radikalisme, dan ekstremisme juga perlu dihindari dan dilakukan sosialisasi lebih lanjut agar masyarakat tak terbawa arus negatif tersebut.
Intinya, nilai-nilai Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali pada setiap masyarakat Indonesia.
Kita perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman yang ada saat ini.
Oleh karena itu, Pancasila sangat diperlukan untuk mempertahankan moral dan eksistensi kepribadian bangsa Indonesia agar nilai-nilai Pancasila dapat berjalan selaras dengan era globalisasi yang akan terus berkembang.***
Penulis : Angelika Ester Cantika Silalahi
Profil Penulis : Angelika Ester Cantika Silalahi, Mahasiswa Angkatan Tahun 2020 Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.