Maisal : Akhlak mulia dan Ilmu Harus Sejalan!
Maisal : Akhlak mulia dan ilmu harus sejalan! - Pemerhati pendidikan di Kabupaten Tanah Datar, Maisal, menyampaikan bahwa idealnya proses pendidikan anak di lembaga sekolah harus menyeimbangkan antara ilmu dan akhlak mulia.
"Akhlak mulia dan ilmu harus sejalan seiring," rilisnya kepada tim matrapendidikan com Sabtu malam ini, (12/6/2021).
Namun Maisal yang juga Ketua Komite SMPN 2 Lintau Buo itu memerhatikan bahwa hal itu belum nampak secara signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ada kesan selintas bahwa lembaga pendidikan baru berhasil menjadikan seseorang menjadi pintar, masih diperlukan upaya serius membangun akhlak mulia atau karakter." urai Maisal secara eksplisit.
Menanggapi pernyataan pemerhati pendidikan dan ketua komite sekolah tersebut, praktisi pendidikan Uda Awak yang juga owner website matrapendidikan.com angkat bicara.
"Proses pendidikan selama ini di sekolah sudah mulai menuju ke arah penyeimbangan antara ilmu dan karakter peserta didik." ujarnya via sambungan telepon genggam.
Lebih jauh ia mengemukakan bahwa penyempurnaan kurikulum menjadi salah satu bukti nyata upaya kearah penyeimbangan ilmu dan akhlak mulia.
Beberapa mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam sudah diperbanyak alokasi waktunya. Selain itu juga integrasi nilai-nilai karakter kedalam setiap mata pelajaran umum di sekolah.
Hanya saja, lanjut Uda Awak, dalam proses pembelajaran, sepertinya masih terobsesi dengan pencapaian ketuntasan siswa dalam belajar yang dinyatakan dengan angka-angka tertentu.
Tanpa mengambinghitamkan kas us Covid-19, owner sekaligus founder website Matra Pendidikan itu tak menampik bahwa sistem pembelajaran daring yang diterapkan pada masa pandemi Covid-19 telah menimbulkan hambatan sosial antara guru dan murid.
"Bagaimana mungkin guru dapat menegur atau memarahi siswa guna meluruskan akhlak dan karakter siswa melalui media belajar daring?" ujar Uda Awak beretorika.
Pendidikan akhlak mulia dan karakter harus melalui interaksi langsung melalui contoh dan keteladanan.
Namun demikian ia setuju dengan pernyataan ketua komite sekolah bahwa antara ilmu dan akhlak mulia, tidak dapat ditawar-tawar, harus diseimbangkan untuk mencetak generasi handal di era persaingan global ini.***