Penerapan Kenaikan Titik Didih Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan kenaikan titik didih larutan dalam kehidupan seharihari - Kenaikan Titik didih (Tb) merupakan suhu yang terbentuk ketika besar tekanan uap sebuah zat cair sama dengan besar tekanan eksternal yang dialami oleh cairan tersebut, atau mudahnya titik didih ini juga dapat disebut sebagai kondisi ketika sebuah zat pelarut atau sebuah larutan berada pada kondisi mendidih yang menyebabkan terjadinya penguapan pada seluruh bagian zat pelarut atau larutan tersebut.

A. Pengertian Kenaikan Titik Didih

Ada yang tau ngga nih, apa itu kenaikan titik didih?

Kenaikan titik didih adalah sifat koligatif, yang berarti bahwa kenaikan titik didih bergantung pada keberadaan partikel terlarut dan jumlahnya, tetapi tidak pada jenis zat tersebut.

Sifat ini adalah efek dari pengenceran pelarut dengan adanya zat terlarut.

Titik didih sebuah cairan sangat dipengaruhi oleh besarnya tekanan lingkungan sekitar. Semakin tinggi tekanan lingkungan sekitar maka akan semakin tinggi pula titik didihnya, begitu pula sebaliknya.

Sedangkan jika berada pada tekanan yang sama namun cairannya berbeda akan terlihat pada perbedaan suhu saat mencapai titik didih.

Contoh nyata dapat kita perhatikan ketika merebus telur di pegunungan dan di pantai.

Jika diperhatikan secara seksama, telur akan lebih cepat matang ketika direbus di daerah pantai daripada di daerah pegunungan.

Ini terjadi karena tekanan udara di pegunungan lebih kecil daripada tekanan udara di pantai. Semakin tinggi lokasi suatu daerah, maka semakin rendah tekanan udara di daerah tersebut.

Seperti yang telah dijelaskan, semakin tinggi tekanan artinya semakin tinggi pula titik didihnya, begitu pula sebaliknya. Lebih tingginya titik didih di pantai inilah yang berpengaruh pada kecepatan merebus telur.

B. Rumus Kenaikan Titik Didih

Keterangan :

Tb larutan = titik didih larutan

Tb pelarut murni = titik didih pelarut

∆Tb = kenaikan titik didih

Kenaikan titik didih larutan merupakan salah satu sifat koligatif larutan.

Untuk menghitung perubahan titik didih larutan non-elektrolit atau larutan yang encer, maka kita bisa menggunakan persamaan berikut ini:

Sedangkan titik didih larutan dapat dicari dengan persamaan,

Keterangan:

∆Tb = penurunan titik beku larutan          

w1 = massa pelarut dalam gram

Tb = titik beku larutan             

w2 = massa zat terlarut dalam gram

m = molalitas larutan              Mr = massa molekul relatif zat

Kb = konstanta titik beku pelarut

Kenaikan titik didih yang disebabkan oleh satu mol zat yang dilarutkan dalam 1.000 gram zat pelarut mempunyai harga yang tetap dan disebut tetapan kenaikan titik didih molal (Kb).

Setiap zat pelarut mempunyai harga Kb berbeda, seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

C. Contoh soal Kenaikan Titik Didih

Natrium hidroksida 1,6 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Hitung titik didih larutan tersebut! (Kb air = 0,52 °Cm-1, Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)

Jawaban : 

Diketahui : m = 1,6 gram

p = 500 gram

Kb = 0,52 °Cm-1

Ditanya : Tb …?

Jawab :   ΔTb = m⋅ Kb

= m/Mr NaOH x 1.000/p x Kb

= 1,6 g/ 40 x 1.000/500 g x 0,52 °Cm-1

= 0,04 × 2 × 0,52 °C

= 0,0416 °C

Td = 100 °C + b ΔT

= 100 °C + 0,0416 °C

= 100,0416 °C

Jadi, titik didih larutan NaOH adalah 100,0416 °C

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Titik Didih

1. Konsentrasi ( molal ) zat terlarut mempengaruhi kenaikan titik didih, dimana semakin besar konsentrasi ( molal ) dari zat terlarut maka kenaikan titik didih juga akan semakin besar.

2. Konsentrasi ( molalitas ) dan harga Kb sangat berpengaruh pada kenaikan titik didih.

3. Semakin tinggi konsentrasi ( molalitas ), semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya.

4. Semakin tinggi harga Kb, semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya. Harga Kb diperoleh dengan melakukan pengukuran kenaikan titik didih dari larutan encer yang telah diketahui nilai molalitasnya ( mengandung zat terlarut yang diketahui jumlah dan massa molalnya ).

5. Dalam konsentrasi yang sama, jenis zat yang terlarut mempengaruhi kenaikan titik didih suatu larutan, dimana larutan elektrolit memiliki kenaikan titik didih yang lebih tinggi daripada kenaikan titik didih pada larutan non elektrolit. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel terlarut yang terdapat pada larutan elektrolit lebih besar daripada larutan non elektrolit.

6. Semakin banyak zat terlarut yang dicampurkan maka semakin besar pula suhu yang diperlukan untuk mencapai titik didih.

7. Tidak tergantung pada macamnya zat terlarut.

E. Contoh Kenaikan Titik Didih pada kehidupan sehari-hari

1. Radiator kendaraan bermotor

Radiator yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor memerlukan kemampuan yang bagus dalam mengendalikan panas yang dihasilkan ketika kendaraan digunakan dalam waktu yang cukup lama.

Dari sinilah perhitungan akan kenaikan titik didih sangat diperlukan, karena cairan pada sebuah radiator harus memiliki titik didih yang tinggi untuk mendinginkan mesin tanpa harus kehilangan banyak cairan itu sendiri.

Jika titik didihnya rendah, maka cairan pada radiator akan lebih cepat menguap yang akhirnya menyebabkan radiator kehabisan cairan.

2. Memasak air

Ini adalah hal yang sangat sering dilakukan sehari-hari oleh siapapun. Secara awam, ini dilakukan karena saat air mendidih artinya air sudah matang.

Selain itu, dengan memasak air hingga mendidih juga mampu menghilangkan zat-zat berbahaya yang bisa saja terdapat pada air tersebut. Ditambah lagi, dengan memasak air juga mampu mengendapkan phosfor atau kapur.***

Sumber

https://materiipa.com/kenaikan-titik-didih

https://www.dosenpendidikan.co.id/titik-didih/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kenaikan_titik_didih#

Biodata Penulis :

Nama : Salsa Arfa Nabillah

Sekolah : SMA INDOCEMENT, Bogor.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel