Contoh Penerapan Kenaikan Titik Didih Zat Cair
Contoh penerapan kenaikan titik didih zat cair - Kenaikan titik didih itu apa, sih? Apakah ada dalam kehidupan kita sehari-hari? Mau tahu lebih lanjut? Yuk, kita simak artikel ini sampai tuntas.
Kenaikan titik didih merupakan sifat koligatif larutan non elektrolit. Zat terlarut dalam larutan menghalangi gerakan molekul-molekul pelarut sehingga sehingga sukar lepas dari fase cair menjadi gas.
Kenaikan titik didih bergantung pada kemolalan larutan. Makin tinggi kemolalan, zat terlarut makin banyak sehingga titik didih makin tinggi.
Distilasi
Apakah kamu sering mendengar kata distilasi?
Distilasi (penyulingan) adalah proses memisahkan senyawa dalam suatu larutan dengan cara pendidihan.
Larutan yang akan dipisahkan dengan zat terlarut, suhu dinaikkan secara perlahan agar zat terlarut menguapdan dapat dipisahkan dengan pelarutnya.
Kenaikan titik didih juga digunakanuntuk mengklasifikasikan bahan bakar yang digunakan dalam kehidupan sehari.
Contohnya pada penyulingan gula serta penyulingan komponen-komponen miyak bumi.
Kilang minyak menggunakan distilasi fraksional skala besar untuk memisahkan komponen minyak mentah. Minyak mentah dipanaskan hingga suhu tinggi di dasar kolom fraksionasi yang tinggi, menguapkan banyak komponen yang naik di dalam kolom.
Saat komponen yang menguap mencapai zona yang cukup dingin selama pendakiannya, komponen tersebut mengembun dan terkumpul.
Cairan yang dikumpulkan adalah campuran hidrokarbon yang lebih sederhana dan senyawa minyak bumi lainnya yang memiliki komposisi yang sesuai untuk berbagai aplikasi (misalnya, solar, minyak tanah, bensin).
Air Mendidih
Tak hanya distilasi, adapun air yang mendidih termasuk penerapan dari kenaikan titik didih. Suhu tetap pada saat zat cair yang mendidih merupakan titik didih zat cair.
Pada suhu tetap pada zat cair yang mendidih sama dengan tekanan udara disekitarnya yang menyebabkan terjadinya pendidihan diseluruh bagian zat cair. Suhu saat zat cair mendidih pada tekanan 1 atmosfer disebut titik didih.
Saat kita memanaskan air, partikel-partikel air akan saling berpisah membentuk uap air. Ketika tekanan zat cair sama dengan tekanan udara sekitar maka terjadi peristiwa pendidihan.
Memasak
Disini kalian tidak asing lagi bukan dalam kata memasak? Bahkan memasak sudah menjadi kegiatan kita dalam sehari-hari. Dalam memasak kita tentu menggunakan garam sebagai penambah rasa asin.
Namun ternyata selain menambah rasa asin, garam juga memiliki manfaat dalam kenaikan titik didih. Ketika kita memasak dengan cara memanaskan air maka tentu air akan mengalami proses pendidihan ketika mencapai titik didihnya.
Saat kita menambahkan garam ke dalam masakan tersebut, hal itu akan membuat titik didih dari air menjadi meningkat. Akibatnya air membutuhkan waktu yang lebih lama daripada biasanya untuk mendidih.
Hal ini bermanfaat untuk memasak masakan tertentu yang membutuhkan proses pemanasan yang lebih lama dan lambat atau slow cooking sehingga air yang digunakan tidak mendidih terlebih dahulu.
Pengukuran Massa Molar
Massa molar sering digunakan dalam perhitungan stoikiometri dalam ilmu kimia.
Tujuan utamanya adalah sebagai faktor konversi antara jumlah gram sebuah zat murni, yang dapat diukur secara langsung, dan jumlah mol zat tersebut, yang sulit diukur secara langsung namun lebih penting secara kimia.
Dengan ini, seseorang dapat membandingkan jumlah molekul suatu zat terhadap zat lainnya.
Jika suatu reaksi kimia membutuhkan zat A dan B dalam jumlah molekul yang sama, tetapi massa molar A dua kali lipat massa molar B, maka dalam reaksi ini akan dibutuhkan 2 gram zat A setiap 1 gram zat B.
Dalam perhitungan kenaikan titik didih akan bergantung pada jumlah pelarut dan juga konsentrasi molal partikel terlarut.
Secara sederhana, kenaikan titik didih dapat digunakan untuk menentukan massa molar zat terlarut dengan adanya variabel mol pada rumusnya.
Untuk larutan elektrolit seperti larutan natrium klorida, maka senyawa tersebut akan mengalami disosiasi pada saat pelarutan.
Hal ini akan menjadi lebih kompleks dalam pengukuran massa molar suatu zat menggunakan kenaikan titik didih.
Nahh, itu merupakan contoh mengenai penerapan sifat koligatif larutan salah satunya kenaikan titik didih dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengetahui lebih lanjut kalian dapat mencari referensi lain.***
Biodata Penulis
Nama : Ima Widyaningsih
Status : Pelajar
Sekolah : SMA Indocement
Kontak : imawidya14@gmail.com