Laut Mati dan Keistimewaannya

Laut mati dan keistimewaannya - Halo teman-teman semua, apa kabar? Semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat ya! Tahukah kamu tentang Laut Mati? ada apa saja sih rahasia di Laut Mati? Pada artikel saya kali ini saya akan membahas seputar laut mati. Dari mulai sejarah terbentuknya, rahasia apa saja yang ada di Laut Mati, dan manfaatnya bagi manusia.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Menurut penelitian, Secara geologi Laut Mati terbentuk tiga juta tahun yang lalu ketika timbul retakan kecil pada sungai Yordan (Jordan Riff Valey) disaat yang bersamaan, air yang berasal dari laut masuk melalui celah tersebut hingga akhirnya berkumpul membentuk sebuah danau.

Kondisi iklim yang kering ditambah evaporasi yang tinggi menyebabkan mineral yang terdapat di dalam air tersebut berubah, ditambah kandungan garam, gypsum dan kapur yang terdapat di sekitar retakan membentuk danau dengan konsentrrasi garam yang sangat tinggi. 

Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa laut mati itu sebenarnya bukanlah laut melainkan danau yang membujur di daerah antara Israel, Palestina, dan Yordania.

Disebut laut mati karena ukuran ukuran panjang lebih dari 50 km, lebar lebih dari 15 km, dan luas permukaan lautnya lebih dari 500 km2.

Karena ukurannya yang sangat besar inilah makanya diputuskan untuk menyebut danau ini disebut sebagai laut. Selain itu, Danau ini dinamakan laut mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini.

Selain itu laut mati juga merupakan tempat terendah di bumi, sekitar 300 m lebih rendah dari permukaan laut. 

Fakta menarik lainnya tentang laut mati, yaitu bila kita menceburkan diri ke laut mati kita tidak akan tenggelam.

Ini dikarenakan kadar garam di laut mati sangat tinggi, bahkan tertinggi dari seluruh laut di dunia.

Kadar garamnya sekitar 32% dibandingkan kadar garam rata-rata 3% pada laut Tengah atau Mediteranian. Karena kadar garam yang tinggi inilah menyebabkan air laut sukar menguap.

Akibatnya terjadi penurunan tekanan uap maka bila kita menceburkan diri ke Laut Mati kita akan mengapung. 

Hal ini juga termasuk ke dalam hukum Archimedes yang berbunyi “jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air, maka beda tersebut akan mengapung.”

Massa jenis tubuh manusia adalah 0,985 gr/cm3 sedangkan massa jenis air Laut Mati adalah 1,24gr/cm3. Karena massa jenis tubuh manusia yang lebih kecil makanya manusia bisa mengapung di Laut Mati. 

Namun bukan berarti kita tidak bisa tenggelam di Laut mati. Selain itu karena kadar garam yang tinggi ini pula mengakibatkan tidak adanya mahkluk hidup yang dapat bertahan  hidup.

Namun para ilmuan mennemukan bahwa ada kehidupan mikroba di dasar perairan Laut Mati. 

Bukan hanya itu saja fakta menarik tentang laut mati masih ada lagi, yaitu lumpurnya.

Kandungan material seperti lumpur yang terdapat di Laut Mati terbukti dapat mempercantik kulit.

Tidak hanya untuk kecantikan saja, lumpur laut mati juga baanyaak dimanfaatkan untuk kesehatan seperti memperbaiki tekstur kulit, menyembuhkan alergi, mengurangi rambut rontok, serta memperlancar peredaran darah.

Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo, Cleopatra, dan Herodes Agung sehingga mereka mendatangi Laut Mati untuk memperoleh efek tersebut.

Maka tidak heran bila setiap tahunya Laut Mati banyak dikunjungi oleh wisatawan untuk merasakan manfaatnya. 

Selain itu garam mineral yang terdapat pada Laut Mati pernah dimanfaatkan untuk proses mumifikasi atau pembuatan mumi terutama dalam mengawetkan jenazah. 

Tahukah kamu bahwa cuaca di Laut Mati juga selalu cerah ini dikarenakan awan  mendung serta hujan sangat sedikit dan jarang terjadi di sekitar laut mati.

Dimusim dingin, iklim di kawasan ini berkisar sekitar 21 derajat Celsius yang tergolong tidak ekstrim. Di musim panas, suhu dapat mencapai lebih dari 37 derajat Celsius.

Meskipun selalu cerah, sebenarnya laut mati merupakan salah satu tempat yang lebih aman terpapar cahaya matahari, karena sinar UVB lebih lemah di wilayah ini.

Udara di sekitar Laut Mati termasuk udara yang bersih sehingga sangat baik bagi penderita asma sekalipun. 

Fakta menarik lainya, yaitu ternyata laut mati pernah mongering loh. Pada tahun 2010 dan 2011, para ilmuan mengebor dibawah Laut Mati untuk mencari petunjuk tentang sejarah geologisnya.

Pengeboran ini dilakukan oleh tim gabungan dari Israel, Amerika, Jerman, Jepang, Norwegia, dan Switzerland. Steven L. Goldstei, professor Earth and Environmental Science dan ahli geokimia di laboratorium bumi Lamont-Doherty, dan salah satu pimpinan proyek, mengatakan hasil pengeboran menunjukan bahwa laut mati pernah benar-benar mengering setidaknya dua kali tanpa gangguan dari manusia, pada ratusan tahun yang lalu. Kekeringan tersebut menyisakan garam dan mineral.

Namun sayangnya berdasarkan jurnal Environmal Economics tahun 2010 menjelaskan bahwa Laut Mati mulai menyusust dan proses penyusutan tersebut mencapai 1 meter setiap tahunya.

Selain penyusutan, masalah lain yang dihadapi oleh laut mati yaitu kekeringan. Hal ini disebabkan karena proses penguapan yang cukup tiggi di kawasan Laut Mati dan juga pemerintah Palestina, Syria, Yordania, hingga Israel yang mengambil sumber air yang berasal dari sungai Yordan untuk pertanian dan kebutuhan lainya.

Jadi tidak menutup kemungkinan bila suatu saat air Laut Mati akan habis karena mengering. 

Tetapi sebenarnya Laut Mati bukan merupakan satu-satunya perairan yang mempunyai kadar garam yang tinggi.

Selain Laut mati ada Don Juan Pond, yaitu danau yang terletak di Antartika. Danau ini ditemukan oleh George H. Meyer pada tahun 1961 dan kadar garam pada danau ini lebih asin dibandingkan kadar garam di Laut Mati.*** (Penulis : Verlyn Roselani Kolin, Pelajar SMA Indocement.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel