Osmosis dan Tekanan Osmotik Serta Contohnya
Osmosis dan tekanan osmotik serta contohnya - Molekul air akan bergerak karena ada perbedaan konsentrasi antara zat terlarut melalui selaput permeabel. Zat terlarut dengan konsentrasi rendah disebut larutan hipotonik. Sedangkan zat terlarut dengan konsentrasi tinggi dinamakan larutan hipertonik.
Jadi, pergerakan osmosis terjadi karena gradien osmotik yang diciptakan oleh perbedaan konsentrasi larutan di kedua sisi membran dan hasil akhirnya adalah keadaan di mana keseimbangan osmotik tercapai di mana perpindahan cairan berhenti.
A. Apa itu Osmosis
Osmosis adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (larutan hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (larutan hipertonik) melalui membran selektif permeabel.
Osmosis merupakan fenomena pasif perpindahan air melalui membran. Ini bisa berupa membran sel, epitel, atau membran buatan.
Air bergerak dari daerah dengan tekanan osmotik rendah (atau di mana air paling banyak) ke daerah dengan tekanan osmotik yang lebih tinggi (atau di mana air paling tidak berlimpah).
Proses ini memiliki relevansi biologis dan mengatur serangkaian proses fisiologis, baik pada hewan maupun tumbuhan.
Peneliti pertama yang melaporkan fenomena osmotik adalah Abbé Jean Antoine Nollet. Pada tahun 1748, Nollet bekerja dengan membran sel hewan dan mencatat bahwa ketika air murni ditempatkan di satu sisi membran dan larutan dengan elektrolit encer di sisi lain, air dipindahkan ke wilayah tersebut dengan zat terlarut.
Dengan demikian, aliran air yang mendukung gradien konsentrasi dijelaskan dan disebut osmosis. Istilah ini berasal dari akar kata Yunani osmos, yang berarti mendorong.
Pada 1877 Wilhelm Pfeller melakukan studi pertama pada tekanan osmotik. Desain eksperimentalnya melibatkan penggunaan “membran” tembaga ferosianida pada permukaan cangkir tanah liat berpori, sehingga memunculkan membran yang memungkinkan lewatnya molekul air.
Membran buatan Pfeller cukup kuat untuk menahan tekanan osmotik yang signifikan dan tidak runtuh. Peneliti ini dapat menyimpulkan bahwa tekanan osmotik sebanding dengan konsentrasi zat terlarut.
Percobaan Osmosis
Percobaan 1:
Dua wadah A dan B diisi dengan volume air yang sama dan dipisahkan oleh membran yang memungkinkan air lewat dengan bebas, tetapi melarang lewatnya molekul terlarut.
Larutan A memiliki 3 molekul protein albumin (berat molekul 66.000) dan Larutan B memiliki 15 molekul glukosa (berat molekul 180).
Sekarang, mari kita tentukan yang berikut: pertama, ke dalam kompartemen mana air akan mengalir, dan kedua, apakah akan ada pergerakan air?
Dalam contoh osmosis ini, air akan mengalir dari wadah A ke wadah B karena larutan B memiliki konsentrasi partikel terlarut yang lebih tinggi daripada larutan A. Aliran air osmotik tidak tergantung pada ukuran molekul terlarut.
Percobaan 2:
Isi dua wadah dengan air dan pisahkan dengan membran selektif yang permeabel. Larutan A mengandung 100 g garam meja dan larutan B mengandung 100 g glukosa. Ke arah mana air akan bergerak?
Konsentrasi molar garam meja atau NaCl dan glukosa adalah sama. Dalam hal ini, NaCl berdisosiasi menjadi Na + dan Cl-, yang meningkatkan konsentrasi partikel terlarut. Oleh karena itu larutan A menjadi hipertonik dan air mengalir dari larutan B ke larutan A.
Contoh Osmosis
Dalam sistem biologis, pergerakan air melalui membran sel sangat penting untuk memahami lusinan proses fisiologis.
Beberapa contoh proses osmosis adalah:
1. Dalam Tubuh
Garam dan mineral dari air ditransfer melalui osmosis. Air mengalir melalui membran sel plasma dan karena osmosis, konsentrasi air, glukosa dan garam dipertahankan di dalam tubuh. Penting untuk mencegah kerusakan sel
2. Ikan Air Asin
Ikan air asin disesuaikan dengan badan air garam tinggi. Karena, konsentrasi garam air lebih tinggi daripada ikan, kelebihan garam di air sekitarnya mengambil air dari tubuh ikan. Beginilah cara osmosis diat
3. Pada siput
Ketika Anda menuangkan garam ke siput, air berdifusi dan siput menyusut akibat osmosis.
4. Menyiram tanaman
Tumbuhan juga menggunakan osmosis untuk mengambil air dan mineral penting untuk pertumbuhannya.
B. Apa itu Tekanan osmotik?
Salah satu aspek yang paling membingungkan dalam memahami proses osmosis adalah penggunaan kata tekanan. Untuk menghindari kebingungan, penting untuk mengklarifikasi bahwa larutan dengan sendirinya tidak memberikan tekanan hidrostatik karena tekanan osmotiknya.
Sebagai contoh, larutan glukosa pada konsentrasi 1M memiliki tekanan osmotik 22 atm. Namun, larutannya tidak “meledak” botol kaca dan dapat disimpan dengan cara yang sama seperti air murni karena larutan terisolasi tidak diterjemahkan menjadi tekanan hidrostatik.
Istilah tekanan hanya digunakan untuk kecelakaan historis, karena ilmuwan pertama yang mempelajari fenomena ini adalah fisik dan kimia.***
Penulis:Elsa Safitri Sekolah:SMA INDOCEMENT
Elsasafitri4051@gmail.com
Referensi : http://www.sridianti.com