Partisipasi Belajar Siswa Selama BDR, Rendah?
Partisipasi belajar siswa selama bdr, rendah? - Bagaimana partisipasi siswa bapak dan ibuk guru selama Belajar Dari Rumah (BDR)? Jawaban pertanyaaan ini akan dijawab beragam, tergantung proses belajar mengajar daring yang dilakukan oleh guru.
Bila jawabanya 'bagus', itu berarti partisipasi belajar siswa tinggi. Artinya, setiap siswa mengikuti alur belajar daring yang dilaksanakan.
Siswa mengikuti alur belajar daring, seperti mengisi presensi (kehadiran) yang diberikan guru. Begitu pula materi pelajaran yang diikuti dengan baik oleh siswa, kemudian tugas dikerjakan dan diserahkan kembali pada guru untuk dinilai.
Namun jika partisipasi belajar siswa rendah, tentu akan menjadi permasalahan tersendiri.
Sekadar mengisi daftar hadir yang diberikan guru melalui format tertentu seperti WA, telegram dan form lainnya, siswa masih enggan.
Kalau pun mereka mengisi presensi namun setelah itu kabur atau offline. Mereka menganggap mengisi daftar hadir, mereka sudah belajar.
Membaca materi atau mengerjakan tugas? Guru atau orangtua siswa, mana tau? Bagi guru, siswa dianggap sudah belajar jika telah menyerahkan tugas yang diberikan.
Rendahnya partisipasi siswa dalam BDR menjadi PR tersendiri. Tidak hanya bagi guru melainkan juga bagi orangtua siswa.
Guru ditantang untuk menciptakan suasana pembelajaran online agar lebih variatif. Menggunakan media pembelajaran dengan metode bervariasi.
Misalnya bagi guru yang menggunakan aplikasi WhatSapp. Materi disampaikan dalam bentuk teks, audio dan video.
Biasanya guru memberikan materi dan tugas dalam bentuk teks atau screenshoot materi dan tugas. Namun disaat lain mubgkin perlu menghubungkannya WhatSapp dengan link sumber lain seperti blog/website dan YouTube.
Satu lagi fitur WA adalah rekaman audio. Guru merekam suaranya untuk didengar siswa.
Itu hanya sekadar contoh kecil saja bagaimana pembelajaran online bervariasi dan meningkatkan partisipasi siswa selama BDR.
Pihak orangtua siswa tak mungkin tinggal diam karena anak bersama orangtua di rumah. Justru orangtua atau orang dewasa lainnya di rumah lebih berperan penting.
Dalam masa Pandemi Covid-19 ini, orangtua diharapkan tidak bosan mengontrol anak belajar di rumah. Sebab, orangtua lebih mengetahui karakter anak dalam belajar.
Melalui pemahaman karakter itulah orangtua dapat menunjukkan perannya dalam meningkatkan partisipasi siswa selama BDR.***