Penerapan Tekanan Osmotik dalam Industri dan Kehidupan Sehari-hari

Penerapan Tekanan Osmotik dalam industri dan kehidupan sehari-hari - Seperti yang kita tahu bersama bahwa Tekanan Osmotik termasuk kedalam Ilmu Kimia, dimana Ilmu Kimia sendiri adalah Ilmu yang mempelajari tentang benda, ciri-cirinya, komposisinya dan perubahan yang diakibatkan sebab interaksi dengan benda lain atau biasa kita sebut dengan reaksi kimia.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Tekanan Osmotik sendiri ternyata sangat erat dan berkaitan dengan penerapan sehari-hari. Namun sebelum itu kita perlu mengetahui bahwa Tekanan Osmotik sendiri merupakan bagian dari Sifat Koligatif larutan, dimana Sifat Koligatif Larutan mempunyai dua macam yaitu pada Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.

Pada Sifat Lartutan Nonelektrolit mempunyai empat macam penerapan diantaranya, Penurunan Tekanan Uap, Penurunan Titik Beku, Kenaikan Titik Didih dan yang terakhir dan akan kita bahas adalah Tekanan Osmotik. 

Tekanan Osmotik adalah salah satu penerapan dari Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit. Tekanan Osmotik juga merupakan tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotik antara satu larutan dengan pelarut murninya.

Tekanan Osmotik juga merupakan tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis.

Segala Ilmu yang ada di dunia ini pasti mempunyai kaitan dengan kehidupan sehari-hari kita sendiri.

Bagaimana penerapan ilmu tersebut yang dapat diaplikasikan oleh kita dengan sebaik mungkin yang tentunya akan menghasilkan manfaat atau munculnya banyak teknologi baru yang dapat membantu kehidupan.

Dengan kata lain, ilmu dapat bermanfaat jika kita sebagai manusia tidak hanya mementingkan teori saja, penerapan dan praktek pada kehidupan sehari-hari juga tentunya akan membuat definisi sebuah ilmu menjadi lebih sempurna.

Dimana teknologi industri yang saat ini sedang mengalami kenaikan pesat, tentu saja membutuhkan banyak sekali penerapan-penerapan ilmu yang akan dikembangkan menjadi alat cipta dan sejenisnya untuk membantu pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih mudah.

Kita ketahui bersama dunia industri juga banyak melahirkan teknologi ciptaan baru, khusunya pada era seperti ini

Bagaimana Penerapan Tekanan Osmotik yang berkaitan dengan kehidupan dan pada dunia Industri? Mari kita bahas disini.

1. Penerapan Tekanan Osmotik untuk Membuat Cairan Infus

Tahukah kalian bahwa Cairan Infus yang biasa kita lihat sehari-hari merupakan salah satu contoh dalam penerapan Tekanan Osmotik.

Larutan yang mempunyai Tekanan Osmotik sama disebut dengan isotonik, lain hal nya dengan larutan hipotonik, larutan hipotonik merupakan larutan yang mempunyai tekanan lebih rendah daripada larutan lain nya.

Contoh daripada larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukan kedalam aliran darah kita, dimana cairan infus tersebut harus bersifat isotonik dengan cairan intra sel agar tidak terjadi osmotik. Baik kedalam maupun ke luar sel darah.

Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan. Jika tekanan osmotik pada cairan infus lebih besar maka akan menimbulkan sel darah pecah karena banyak cairan infusan yang akan masuk ke sel darah.

2. Tekanan Osmotik dalam Proses Pengawetan Makanan

Saat kita mengkonsumsi makanan dalam kaleng, pernahkah kita berfikir bahwa bagimana makanan dapat bertahan lama tanpa dimasak?

Yap, jawaban nya adalah diawetkan. Makanan kaleng yang biasa kita jumpai di banyak supermarket yang biasanya berisi ikan, daging bahkan buah tentu saja telah mengalami proses pengawetan terlebih dahulu.

Penerapan Tekanan Osmotik pada hal ini yaitu berkaitan dengan peristiwa pemanisan dan penggaraman atau pengasinan bahan makanan.

Garam dapur dapat menyerap kandungan pada air sehingga dapat menghambat proses pembusukan.

Dengan tekanan osmotik yan tinggi (Larutan pekat) akan membuat cairan dari sel bakteri pembusuk cenderung bergerak keluar sehingga sel bakteri akan menjadi rusak bahkan tidak bisa bertahan lama.

Peristiwa tersebut merupakan peristiwa krenasi. Proses pembusukan oleh pertumbuhan mikroba yang menyebabkan makanan menjadi busuk yang biasanya muncul pada permukaan makanan hingga bagian dalam makanan.

Oleh karena itu pada dunia industri makanan kaleng biasanya menggunakan garam dan gula sebagai pengawet alami pada makanan yang akan dijual. 

3. Tekanan Osmotik dalam Pembuatan Obat Tetes Mata

Bagaimana cara kerja Tekanan Osmotik dalam obat tetes mata?

Cairan tetes mata sengaja dibuat mendekati isotonik terhadap cairan mata, yang artinya mempunyai tekanan yang sama.

Hal tersebut dikarenakan agar obat tetes mata dapat diterima oleh mata tanpa rasa nyeri dan juga agar tidak menyebabkan mata merasa nyeri supaya tidak keluar air mata yang dapat mencuci obat tersebut.

Apabila suatu tetes mata bersifat hipotonis terhadap mata maka, cairan tetes mata tersebut akan menarik keluar cairan daripada mata.

Tetapi beberapa larutan tetes mata dibuat hipertonik terhadap cairan mata yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan daya serap pada mata sehingga mempercepat efek obat. 

4. Tekanan Osmotik yang berperan dalam Pengolahan  pada air Limbah.

Bagaimana Tekanan Osmotik bekerja dalam penerapan pengolahan pada air limbah? Dalam dunia industry limbah mungkin merupakan hal yang sudah biasa dihasilkan sehari-hari.

Seperti kita ketahui bahwa limbah air termasuk kedalam sebuah pencemaran lingkungan yang cukup merugikan, baik pada lingkungan, manusia juga pada biota laut.

Dalam hal air limbah yang mengandung banyak zat-zat pencemar lingkungan dihubungkan dengan cairan yang bersifat hipertonik melalui membrane yang disebut semipermeable.

Dalam hal tersebut mengakibatkan kadungan air limbah mengalami osmosis kedalam cairan hipertonik.

Dengan demikian, zat-zat yang bersifat kotor dan tentunya merugikan yang mulanya terlarut dalam air limbah dapat tertinggal dan dapat diolah lebih lanjut. Tentunya hal tersebut sangat bermanfaat juga tidak akan merusak dan mencemari lingkungan.

5. Tekanan Osmotik pada Akar tanaman.

Seperti yang kita pernah pelajari bahwa salah satu fungsi akar adalah menyerap air.

Tanaman menyerap air melalui akar untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sel-sel penyusun dalam akar tanaman tentu saja mengandung zat-zat terlarut yang menghakibatkan konsentrasinya bersifat lebih tinggi daripada air disekitarnya, sehingga mengakibatkan akar tanaman dapat menyerap air yang ada disekitar.

Bagaimana dengan contoh yang telah dipaparkan dapat membuat kita berfikir bahwa Sifat Koligatif larutan dan Tekanan Osmotik bukan hanya sebatas teori belaka?

Penerapan yang telah banyak terbukti dalam kehidupan kita sendiri dapat membuat kita berfikir bahwa ilmu bukan hanya untuk sekedar dibaca, tetapi untuk di praktekan dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari.*** (Penulis : Alya Kusuma Dewi, Pelajar SMA Indocement.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel