Tekanan Osmotik dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari
Tekanan osmotik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari - Apa itu tekanan osmotik? Apakah tekanan osmotik bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kalian penasaran? Untuk mengetahui nya, yuk simak artikel ini hingga tuntas!
A. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel yang dapat ditembus hanya oleh pelarut tersebut.
Dengan kata lain, tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis.
Osmosis terjadi ketika dua larutan dengan konsentrasi pelarut yang berbeda dipisahkan menggunakan sebuah membran.
Molekul pelarut kemudian melewati membran semipermeabel dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan yang lebih pekat. Perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya kesetimbangan.
Jadi secara umum, pengertian tekanan ini adalah suatu larutan sama dapat berupa tekanan hidrostatis yang terbentuk dalam larutan atau tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses osmosis.
Penghitungan teori
Adapun teori dan perhitungan nya adalah sebagai berikut :
Nilai π dari suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan van’t Hoff, yang identik dengan hukum gas ideal.
π V = nRT
π = (n/V) R T
π = M R T
dengan:
π = tekanan osmotik (atm atau Pa)
V = volume larutan (L atau dm³)
n = mol zat terlarut (mol)
T = suhu
R = 0,082 L atm / mol K = 8,314 m³ Pa / mol K
B. Pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari
Berikut ini beberapa aplikasi tekanan osmosis dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pembuatan teh celup
Saat kita memasukkan tek celup ke air panas, air akan masuk melalui membran sachet teh. Lalu akan terpentuk larutan pekat teh. Larutan ini memiliki konsentrasi teh terlarut yang tinggi. Sementara air di luar sachet teh memiliki konsentrasi teh rendah. Perlahan larutan teh akan berpindah dari dalam sachet ke seluruh cangkir atau teko tempat air dan membentuh larutan teh dengan konsentrasi yang merata melalui osmosis.
2. Cuci darah (dialisis)
Cuci darah adalah terapi yang harus dilakukan penderita gagal ginjal. Akibat rusajnya ginjal, darah tidak bisa dibersihkan dari kotoran dan dapat menyebabkan kerusakan organ hingga kematian. Karena itu darah hatus dicuci menggunakan mesin dialisis. Pada proses ini darah akan dialirkan ke saluran mesin melalui membran semi permeabel. Lewat membran ini, kotoran di darah yang berkonsentrasi tinggi akan berpindah lewat membran dialisis keluar dari darah, sehingga darah bisa menjadi bersih.
3. Penyerapan air oleh akar tumbuhan
Konsentrasi air di tanah lebih tinggi dari di dalam akar tunbuhan. Akibatnya akan timbul tekanan osmotik dan air akan masuk terserap ileh akan. Di dalam akar, air dan zat terlarut di dalamnya akan dibawa naik melalui pembuluh kayu (xylem), sehingga sampai ke daun. Di daun air dan zat hara ini digunakan untuk fotosintesi yang menghasilkan makanan bagi tanaman.
4. Pengusir siput, cacing dan lintah
Hewan seperti siput, cacing dan lintah memiliki kulit yang dapat dilalui dengan mudah oleh air. Akibatnya, ketika kulit berada dalam kondisi kondisi kadar air rendah, misalnya saat terkena garam, air dari dalam sel-sel tubuh akan keluar melalui osmosis. Ini dapat membunuh siput, cacing dan lintah ini. Fenomena ini dimanfaatkan untuk mengusir dan menghalau siput, cacing dan lintah dengan menggunakan garam dapur.
Di atas merupakan pengertian ap aitu tekanan osmotk dan contoh pegaplikasian tekanan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.***
Sumber referensi : https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-tekanan-osmotik
(Penulis : Kamilla Bilqis, Pelajar SMA Indocement)