3 Metode Pembelajaran Ini Efektif Bangun Kemandirian Siswa dalam Belajar

3 Metode pembelajaran ini efektif bangun kemandirian siswa dalam belajar - Pandemi Covid-19 telah banyak membawa pengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Salah satunya adalah sektor pembangunan pendidikan.

Pendidikan diselenggarakan dalam sistem Daring melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sistem ini akan berhadapan dengan dampak positif maupun negatif.

Kata yang sering terlontar terhadap sistem Daring dimana anak yang pintar akan semakin pintar dan yang bodoh akan semakin bodoh.

PJJ melalui jaringan internet sangat membutuhkan kesadaran dan kemandirian anak dalam belajar.

Akan hal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), seperti dikutip dari kumparan.com, telah melakukan survei terhadap 1.700 orang siswa selama PJJ.

Hasil survei KPAI menunjukkan 76 persen lebih siswa tidak menyenangi sistem belajar online.

Penyebabnya adalah guru lebih banyak memberikan tugas namun kurang penjelasan materi pelajaran.

Di pihak orangtua anak, khususnya kalangan sekolah dasar, sistem pembelajaran online justru menambah pusing dan ribet.

Hal ini karena pemberian beban tugas kepada siswa tanpa memberikan bimbingan. Pantaslah orangtua merasa kewalahan dan menilai kurang efektif karena tidak adanya pemahaman mendalam.

Solusi yang mungkin efektif adalah melalui metode pembelajaran yang membangun kemandirian belajar anak.. 

Sebelum masa pandemi, Santrock (2017) mengemukakan beberapa metode pembelajaran efektif yang berorientasi pada siswa (student oriented). 

Metode ini berbasis kemandirian siswa. Berikut metode pembelajaran alternatifnya.

1.Metode berbasis masalah (problem based learning)

Pembelajaran ini terpusat pada masalah sebagai rancangan dasar dalam pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa mendapat informasi-informasi penting dan sehingga mereka dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Metode ini diterapkan dengan cara membimbing dan mengarahkan siswa dalam mengidentifikasi masalah yang ingin diselidiki, selanjutnya mencari bahan dan sumber yang dibutuhkan untuk mengatasi atau memecahkan masalah tersebut.

Peran guru dalam metode iini bertindak sebagai pembimbing. Membantu siswa dalam upaya pemecahan masalah mereka sendiri.

2.Metode pertanyaan esensial (essential question)

Menurut McTighe & Wiggins (dalam Kurniastuti, Setyawan, & Sonialopita, 2018), metode pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang mampu menstimulasi pikiran dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru, termasuk juga pertanyaan yang mendalam.

Guru memberikan pertanyaan yang dapat memancing rasa ingin tahu (kuriositas) pada materi pelajaran yang akan dibahas.

Pertanyaan esensial yang baik akan memberi pemahaman yang jelas pada siswa sehingga mereka terbiasa mengembangkan kebiasaan berpikir kritis.

3.Metode bangun pemahaman (discovery learning)

Pada hakikatnya metode ini adalah metode pembelajaran dimana siswa membangun pemahamannya sendiri. 

Buana (2017) menyebutkan bahwa metode discovery learning bertujuan agar siswa mampu menemukan informasi dan memahami konsep pembelajaran secara mandiri berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

Namun demikian guru harus memberi bimbingan dan pengawasan agar pembelajaran menjadi bermakna.

Alternatif metode pembelajaran pada masa pandemi di atas mengarahkan siswa untuk mendapatkan banyak hal positif dalam belajar mandiri. Siswa dapat belajar dengan kritis dan kreatif.

Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran online masa pandemi, guru perlu membuat strategi dan menerapkan metode pembelajaran yang membangun kemandirian siswa.

Kunci keberhasilan dalam belajar di dalam jaringan seperti ditulis Soerjoatmojo (2020) adalah peran guru dalam membangun dan mempertahankan keterlibatan peserta didik (student engagement).*** (Penulis : Agung Lestari)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel