Dua Mantan (3)

Dua mantan (3) - Meliana menceritakan kalau ia memiliki karyawati butiknya bernama Airin yang berasal dari kampung ini. Entah darimana awal mulanya, tak sengaja mereka bercerita tentang sekolah dan guru di kampung.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

"Pak Zulian? Zulian Mahesa...?" potong Meliana cepat, ketika Airin menyebut salah seorang gurunya semasa sekolah.

"Iya, kak. Itu guru saya di SMP dulu. Kenapa, kak?" tanya Airin penasaran.

Meliana terdiam.

Firasatnya mengatakan kalau nama guru yang disebut Airin adalah pak Zulian Mahesa yang juga pernah mengajarinya di SMA sekitar 27 silam.

Bahkan, itu tidak hanya sebatas guru dan murid!

Ternyata persis sama dengan ciri-ciri guru yang diceritakan Airin.

Sejak itu mereka sering membicarakan pak Zulian Mahesa.

Dan, sejak itu pula Meliana banyak tahu tentang mantan gurunya itu.

Bahkan suatu ketika, Meliana diajak berkunjung dan bermalam di rumah orangtua Airin di kampung.

Sampai di kampung Airin pernah mengajak majikannya itu untuk berkunjung ke sekolah tempat dimana pak Zulian mengajar saat ini.

"Ndak usah Airin..." tolak Meliana meskipun dalam hatinya ingin berjumpa dengan mantan gurunya.

"Kenapa, nggak usah, kak?"

"Takut nanti dicuekin pak Zulian..." Meliana berdalih.

"Atau kita hubungi saja pak Zulian lewat ponsel, gimana kak?"

"Jangan, Airin..."

Ketika berkunjung ke rumah Airin berikutnya, Meliana nekad untuk datang sendiri ke sekolah tempat mengajar pak Zulian.....

Meliana menarik nafas dalam, usai menceritakan awal mula mengetahui keberadaan mantan gurunya itu.

"Ya, begitulah ceritanya, pak..." ujar Meliana kemudian.

"Kenapa kamu kesini sendirian? Suamimu?"

"Kami sudah berpisah, pak..." ujar Meliana sembari menekuk kepalanya. Menekur menatap ujung sepatunya di bawah meja warung.

"Oh, maafkan saya, Meli ..."

"Enggak apa-apa kok, pak." Kembali Meliana mengangkat wajah.

"Berapa orang anakmu?" tanya pak Zulian.

"Dua orang, pak. Tapi kini mereka sudah berkeluarga keduanya..."

"Oh..."

Pak Zulian terdiam.

Baca juga :

Tahi Lalat di Pipinya (2)

Meliana pun terdiam. Dua mantan, guru dan murid sama-sama terdiam. Terbang dalam pikiran masing-masing, ke masa 27 tahun silam.*** (Bersambung...)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel