Ketika Ibuk-ibuk Turun ke Dapur Sekolah
Ketika ibuk-ibuk turun ke dapur di sekolah - Anggaran konsumsi harian guru dan pegawai tidak terdaftar dalam dana komite dan BOS. Namun bukan berarti personil sekolah, berhenti makan dan minum. Atau, harus membawa makanan dan minuman sendiri dari rumah!
Kreativitas sering berawal dari kesulitan. Permasalahan yang dihadapi telah menumbuhkan suatu kreativitas bahkan kerjasama dalam suatu komunitas.
Contohnya, mengatasi masalah konsumsi harian guru dan pegawai di sekolah.
Bersama kita bisa
Bersama kita bisa! Begitu slogan kepala SMPN 2 Lintau Buo yang baru, Syafrida SPd.
Slogan optimis itu, diviralkan langsung oleh kepala sekolah melalui berbagai kesempatan pertemuan dengan guru dan pegawai serta siswa.
Mungkin, slogan itu bukan baru lagi bagi sebagian orang. Tapi kepala sekolah punya alasan tersendiri untuk selalu mengusung slogan itu.
Salah satu alasannya budaya kerjasama dan sama kerja. Budaya ini sudah berkembang sejak dulu di sekolah ini.
Kepala sekolah juga sudah membaca. Slogan Bersama Kita Bisa, cocok diterapkan dalam hal penyediaan konsumsi harian di sekolah.
Slogan itu terwujud dalam bentuk tenaga, uang dan bahan mentah dari guru dan pegawai dalam menyajikan konsumsi untuk personil sekolah maupun tamu.
Contoh penerapan sederhana ketika sekolah akan menerima tamu. Seperti mau pesta layaknya, ibuk guru bahkan bapak guru terjun ke dapur. Tentunya bagi guru yang lagi kosong mengajar!
Bahan mentah untuk menu sudah dibawa dari rumah masing-masing oleh guru dan pegawai. Di dapur sekolah tinggal untuk mengolahnya.
Hasilnya, luar biasa! Kegembiraan terpancar dari ibuk guru setelah para tamu dapat dijamu dengan menu olahan dari dapur sekolah.***