Komite SMPN 2 Lintau Buo Tanggapi Positif Program Akhir Tahun Sekolah

Komite sekolah tanggapi positif program akhir tahun sekolah - Komite sekolah SMPN 2 Lintau Buo, Maisal menanggapi positif program kegiatan akhir tahun siswa Kelas 9 yang ditawarkan pihak sekolah.

Hal itu terungkap dalam pertemuan khusus pengurus komite sekolah dengan orangtua/wali murid siswa kelas 9 Tahun Ajaran 2021/2022.

Pertemuan yang bertajuk pembahasan program akhir tahun itu berlangsung di ruang Labor IPA sekolah setempat, Sabtu jelang siang (11/12/21).

Kepsek ekspose kegiatan akhir tahun

Kepala SMPN 2 Lintau Buo yang baru, Syafrida SPd pada kesempatan pertama memaparkan kembali program kelas 9 di ujung tahun ajaran 2021/2022.

Sebelum memaparkan program, Syafrida SPd memperkenalkan diri kepada orangtua siswa kelas 9.

SMPN 2 Lintau Buo, kata Syafrida SPd, memiliki potensi yang sangat bagus.

"Sekolah kita berada di lokasi yang luas dan datar. Selain itu berada di kawasan pendidikan yang ramai dan mirip di perkotaan." 

Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang dalam pengembangan mutu sekolah. Terutama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah, asri dan nyaman.

"Lahan yang luas perlu penataan warga sekolah bersama komite sekolah agar tercipta lingkungan yang bersih, indah, rindang dan nyaman." timpal kepala sekolah.

Selanjutnya kepala sekolah yang juga didampingi Waka Kesiswaan Arlis Anwar SPd dan Waka kurikulum Ropi'u SPd mengatakan bahwa salah satu sasaran utama program sekolah di akhir tahun ajaran adalah membenahi kembali musholla sekolah seperti atap dan langit-langit ruangan sehingga dapat difungsikan lagi.

"Dengan memperbaiki kondisi musholla, siswa dapat kembali menggunakannya untuk sholat zuhur berjamaah, sholst dhuha dan praktik langsung mata pelajaran PAI." terang ibu dari dua orang anak ini.

Menyinggung Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil, kepala sekolah berharap pada orangtua/wali murid agar lebih intensif mengontrol anak belajar di rumah.

Berkaitan dengan kegiatan khusus kelas 9, kepala sekolah memaparkan kegiatan seperti muhasabah siswa yang direncanakan sekitar Januari atau Februari 2022.

"Kegiatan muhasabah ini penting bagi siswa agar mereka tahu diri sebagai pelajar dan menghargai orangtua maupun gurunya."

Lebih lanjut kepala sekolah menyebut kegiatan Pagelaran Seni untuk menampilkan bakat dan minat siswa dibidang seni dan kearifan lokal lainnya pada awal Maret 2022. 

Kegiatan siswa kelas 9 juga di lengkapi dengan acara perpisahan dan penyerahan kembali siswa kepada orangtuanya.

Program sekolah akhir tahun tak kalah penting mendapat perhatian dari pihak komite sekolah adalah kesejahteraaan guru dan pegawai honor.

"Selain itu pengamanan dan pengaturan di depan pintu gerbang sekolah yang rawan akan terjadinya kcelakaan" ungkap Syafrida SPd diakhir ekspose program kegiatan di akhir tahun ajaran 2021/2022.

Maisal : Tugas komite dengan hati nurani

Sementara itu ketua Komite SMPN 2 Lintau Buo, Maisal sangat mengapresiasi program kegiatan diakhir tahun siswa kelas 9 yang telah diekspose kepala sekolah.

"Tugas kami sebagai komite sekolah ibarat berjalan di atas pematang dua sawah. Artinya, dengan hati nurani disatu sisi memperhatikan dan mendukung program dan kemajuan sekolah.

Sementara disisi lain kami juga melihat dan mempertimbangkan keadaan orangtua/wali murid," ungkap Maisal mengawali sambutannya.

Meskipun kepala sekolah sudah mengemukakan berbagai program kegiatan di akhir tahun ajaran bukan berarti pertemuan ini hanya berbicara masalah uang.

"Buang dulu dipikiran bapak dan ibuk masalah iuran atau uang karena itu bisa dimusyawarahkan dan dibersamakan sehingga tidak membebani," tandas Maisal menampik anggapan rapat komite identik dengan uang 

Ketua komite, Maisal juga mengingatkan orangtua/wali murid untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak selama di rumah.

Anak adalah tanggungjawab bersama orangtua dan sekolah dalam hal pendidikan. Jika anak sudah diserahkan ke sekolah tidak serta-merta tugas orangtua selesai 

Dibagian lain ketua komite juga merespon inovasi kepala sekolah untuk menciptakan kegiatan yang 'menjual', seperti tahfizh, ekstrakurikuler olahraga, seni dan budaya.***