Ustadz Ade Andesra, S.Psi Menjadi Iman dan Khatib Sholat Ied di Masjid Nurul Iman Tigo Jangko
Ustadz Ade Andesra, s.psi menjadi imam dan khatib Shalat ied di masjid nurul iman tigo jangko – Ustadz Ade Andesra S.Psi menjadi imam dan khatib Sholat Idul Fitri 1443 H di Masjid Nurul Iman Jorong Rajawali Nagari Tigo Jangko, Senin (2/5/22).
Jamuar Dt. Putiah selaku protokol acara memandu kegiatan di masjid sebelum dimulainya sholat ied.
Sementara itu Arlis Anwar SPd, Ketua Pengurus Masjid Nurul Iman menyampaikan laporannya.
“Saat ini Alhamdulillah, sudah memasuki yang kedua kali kita melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Nurul Iman ini,” tutur ketua pengurus.
Lebih jauh Arlis Anwar SPd berharap agar dukungan jamaah dan masyarakat terus ditingkatkan untuk kelanjutan pembangunan masjid.
Wahana pendidikan dan latihan
Diawal kutbahnya Ustadz Ade Andesra S.Psi, dai asal Tigo Jangko ini menguraikan perihal kesedihan dan kegembiraan umat muslim pasca puasa bulan Ramadhan.
“Sedih karena kita telah meninggalkan bulan yang penuh ampunan dan berkah ini. Namun kita berharap agar bisa berjumpa kembali di bulan Ramadhan tahun depan,” urai Ustadz Ade antara lain.
Selanjutnya Ustadz yang kini berdomisili di Kota Jambi ini mengemukakan bahwa umat muslim juga bergembira karena telah meraih kemenangan dan kembali kepada kesucian diri di hari Raya Idul Fitri ini.
Bulan Ramadhan, papar Ustad Ade, merupakan wahana pendidikan dan latihan bagi umat Islam.
Selama bulan puasa umat muslim di tempa dengan berbagai ibadah wajib dan sunnah sebagai pendidikan dan latihan.
Melaksanakan puasa di siang hari, melaksanakan sholat tarwih dan witir serta tadarus Al-Qur’an dan ibadah qiyamullail lainnya.
Hasil dari pendidikan dan latihan itu akan memberikan hikmah luar biasa kepada umat muslim.
Ada 5 hikmah ibadah bulan Ramadhan yang dapat dipetik oleh umat muslim.
Diantaranya mendidik dan melatih rasa takut kepada Allah SWT.
Rasa takut akan membuat kita melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna.
Segala yang disunnahkan dalam berpuasa pun kita kerjakan dan yang tidak dibolehkan dalam berpuasa dihentikan dengan kesadaran dan keikhlasan.
Selain itu berpuasa di siang hari pada bulan Ramadhan telah meningkatkan rasa sosial kepada saudara-saudara kita yang berkekurangan.
Merasakan betapa lapar dan hausnya ketika mereka yang miskin papa yang mengalaminya di luar bulan puasa.
Di bulan puasa, pada malam hari melaksanakan wajib Isya, sholat tarwih, witir dan tadarusan di masjid dan musholla.
Saat itu pula kita didik dan dilatih untuk memakmurkan masjid dan musholla dengan holat berjamaah 5 kali sehari semalam.
Jalinan tali silaturrahmi dengan saudara dan famili juga tercipta ketika di bulan Ramadhan dapat berjumpa terutama ketika menunaikan sholat berjamaah.
Hikmah yang tak kalah penting dari ibadah bulan Ramadhan adalah melatih diri untuk selalu menambah ilmu terutama tentang agama.
Orang berilmu lebih tinggi derajatnya jika dikaitkan dengan pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
Diakhir kutbahnya, Ustad Ade Andesra, S.Psi mengingatkan kepada jemaah sholat ied dimana berhasil tidaknya ibadah bulan puasa Ramadhan akan terlihat dari implementasinya di luar bulan Ramadhan.
Mulai dari sekarang sampai hari-hari seterusnya, kata Ustadz Ade.
Apalagi selama bulan Ramadhan umat muslim telah mendapat pendidikan dan latihan melalui ibadah puasa serta amalan-amalan sunnah lainnya.***