Ikan Cupang Mudah Dipelihara, Benarkah!

Ikan cupang mudah dipelihara, Benarkah? - Ikan cupang, jenis ikan yang satu ini tentunya sudah tidak asing di kalangan masyarakat. Penjual ikan ini kerap kali menjajakan jualannya di depan SD. Harga yang murah, warna yang menarik tentunya akan membuat mata anak-anak tertarik untuk membelinya.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Ikan yang mudah dipelihara adalah stigma yang kerap kali diselipkan pada ikan cupang. Apakah hal tersebut demikian adanya?

Nyatanya memelihara ikan cupang memang mudah, namun tetap tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada banyak hal yang tetap perlu diperhatikan dalam pemeliharaannya.

Saat awal saya memelihara ikan cupang tepatnya pada awal bulan September saya mulai memelihara ikan cupang di kost dengan membeli sepasang ikan cupang jenis nemo multicolor.

Pada waktu itu saya membeli ikan beserta pelet pakannya. Namun, ikan tersebut tidak mau diberi makan, setelah coba saya searching-searching saya memutuskan untuk coba memberinya makan kuning telur dimana menjadi sedikit merepotkan ketika memberinya makan. 

Tak sampai disitu. Ketika musim hujan datang juga perlu perawatan lebih ketika memelihara ikan cupang ini.

Perlu ditambahkannya obat biru yang memiliki kandungan zat methelyne blue dan juga daun Ketapang ke dalam aquarium ikan.

Hal tersebut dilakukan untuk memperkecil peluang jamur menjangkiti tubuh ikan cupang. Jika penyakit jamur ini telat dalam penanganannya maka dalam semalam saja sudah bisa membuat ikan cupang anda mati.

Sama seperti ikan cupang saya yang waktu itu ternyata terkena jamur tanpa saya sadari yang mengakibatkan ikan cupang tersebut mati keesokan harinya.

Penyakit kuncup juga menjadi salah satu penyakit ikan cupang yang mengerikan. Penyakit ini memiliki tanda-tanda seperti ekor cupang menguncup, tidak mau makan, hanya mengapung di atas, dan tidak banyak gerak.

Penyakit ini dapat diatasi dengan menurunkan ketinggian air pada aquarium dan meneteskan 5 tetes obat biru pada 100ml air.

Jangan lupa untuk mengendapkan air terlebih dahulu selama 2 hari ketika anda menggunakan air PDAM untuk mengisi air aquarium ikan. Hal ini agar kadar klorin pada air mengendap dan tidak meracuni ikan nantinya.

Keracunan klorin, ditandai dengan memucatnya warna tubuh ikan dan tingkah laku yang tak lazim seperti ikan yang tiba-tiba suka meloncat dan menempel pada kaca aquarium dapat menjadi pertanda bahwa air dalam aquarium memiliki kualitas yang buruk untuk ditinggali.

Sebaiknya jika tanda-tanda tersebut muncul maka segeralah mengganti air ikan cupang tersebut dengan air yang memiliki lebih sedikit kadar klorin-nya seperti air galon.

Semisal hal tersebut tidak dilakukan dengan secepatnya maka ikan cupang akan mati dalam hitungan hari. 

Seperti ikan cupang saya yang sempat mengalami keracunan klorin ini beberapa minggu lalu namun saya tidak segera menganti airnya, kemudian ikan saya mati tiga hari kemudian bahkan setelah saya ganti airnya dengan menggunakan air garam kepada ikan satunya dan memberikannya obat biru dengan kadar yang sangat pekat tetap tidak bisa menyelamatkan nyawa ikan tersebut.

Pop eye juga merupakan penyakit yang masih berhubungan dengan kualitas air yang terdapat dalam aquarium ikan cupang. Ketika air aquarium sudah terkontaminasi dengan bakteri penyebab pop eye yaitu microbakteria tuberculosis yang menyebabkan peradangan pada rongga mata ikan sehingga membuatnya bengkak menjadi lebih besar. 

Ikan saya waktu itu pernah juga mengalami penyakit yang satu ini, dimana tiba-tiba mata kanannya membengkak sehingga ukurannya menjadi tidak sama dengan mata kirinya.

Hal yang pertama saya lakukan adalah memasukkannya kedalam wadah khusus pengobatan dan memasukkan air garam kedalam wadah tersebut tak lupa dengan lima tetes obat biru dan mengaduknya sampai semua terlarut.

Treatment dengan menggunakan air garam ini cukup dilakukan selama tiga hari pertama perawatan, selanjutnya bisa digunakan air tawar biasa dengan tetap menambahkan lima tetes obat biru kedalam air sekitar 100 ml. 

Perlu diingat bahwa pergantian air ikan cupang yang masih dalam masa penyembuhan ini dilakukan setiap hari agar potensi terkontaminasi dengan bakteri semakin kecil.

Setelah kurang lebih seminggu saya melakukan treatment tersebut ikan cupang saya sembuh dan mata kanannya sudah tidak bengkak lagi.

Hal terakhir yang membuat memelihara cupang sedikit lebih susah adalah Ketika tidak bisa menggabungkan dua atau lebih cupang dalam satu wadah yang sama, terutama cupang jantan.

Hal ini tentunya membuat para pemelihara cupang harus mempunyai jumlah wadah yang cukup dengan jumlah ikan cupang yang dimilikinya.

Jangan sampai karena kekurangan wadah maka berakhir pada penyatuan ikan cupang secara terpaksa. 

Hal ini pernah terjadi pada saya dimana waktu itu saya kekurangan wadah dan terpaksa menyatukan dua ekor cupang jantan pada satu wadah, awalnya memang tidak terlalu signifikan dampaknya namun setelah saya lihat keesokan harinya ekor cupang saya sudah hancur lebur dan mengalami kerontokan.

Asumsi saya bahwa kedua ikan cupang saya tersebut mengalami perkelahian hebat hingga seperti itu, dan lebih parahnya mengakibatkan satu ikan cupang saya mati karena mungkin kalaha dalam pertarungan tersebut.

Dapat disimpulkan berdasarkan pengalaman pribadi penulis bahwa ikan cupang memang termasuk ikan yang mudah dipelihara karena tidak membutuhkan aquarium yang besar untuk memeliharanya, tidak membutuhkan aerator, dan juga tidak membutuhkan filter dijamin si ikan akan tetap hidup.

Namun hal itu berbeda Ketika musim hujan datang, pemelihara cupang harus sudah menyiapkan setidak-tidaknya obat biru cupang, dan daun Ketapang.

Karena sejatinya kelemahan cupang adalah Ketika ia sudah terkena penyakit yang kemudian akan menyebabkannya mati.***( Penulis : Anggun Bekti Aryma Sari)