Pentingnya Penguatan dalam Pendidikan

Pentingnya penguatan dalam pendidikan – Tindakan penguatan (reinforcement) positif maupun negatif sangat penting artinya dalam pendidikan. Penguatan positif berupa pemberian penghargaan (reward) akan meningkatkan motivasi siswa untuk meraih prestasi belajar yang memuaskan.

Pemberian reward motivasi dan aktualisasi siswa dan orangtuanya(dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Sebaliknya penguatan negatif (funishment) berupa sanksi, denda ataupun hukuman edukatif lainnya juga akan menjadi motivasi bagi siswa pelanggar aturan dan tata tertib sekolah.

Di SMPN 2 Lintau Buo Kab. Tanah Datar Sumbar juga diterapkan penguatan positif dan negatif yang bersifat edukatif tersebut.

Hal itu misalnya terlihat saat penerimaan rapor hasil belajar siswa selama Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023, Sabtu (17/12/22).

Berikut contoh penguatan dalam pendidikan yang lazim diberikan di sekolah.

1.Pengumuman juara kelas

Pengumuman siswa pemuncak kelas di hadapan siswa, guru dan orangtua adalah salah satu bentuk penguatan positif.

Siswa pemuncak Kelas tampil ke depan hadirin(dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Bagi siswa yang menjadi juara di kelas dan tampil ke depan, itu adalah motivasi dan aktualisasi diri bagi siswa maupun orangtuanya.

Hal itu juga diterapkan untuk siswa atau kelas yang berprestasi dalam bidang non akademik. Terutama kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan pihak sekolah maupun pihak instansi lainnya.

2.Penghargaan (reward)

Selain tampil di depan orang banyak, pembagian reward juga berperan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penyerahan reward prestasi akademik siswa oleh seorang wali kelas (dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Piagam maupun hadiah berupa benda-benda yang diberikan pihak sekolah hanyalah salah satu cara mengapresiasi prestasi siswa.

Namun prestasi belajar yang diraih siswa tidak bisa diukur dengan piagam dan hadiah tersebut.

3.Penguatan negatif (punishmant)

Penguatan negatif berupa sanksi edukatif juga perlu diberikan kepada siswa.

Misalnya, siswa yang tidak hadir pada kegiatan penting seperti class meeting akan dikenakan denda berupa buku atau bentuk lainnya yang bersifat edukatif.***