Program Komite Rombak Pagar Sekolah Disetujui dalam Musyawarah Terpadu
Program komite rombak pagar sekolah disetujui dalam musyawarah terpadu - Rencana untuk merombak pagar sekolah yang digagas komite SMPN 2 Lintau Buo dibahas dalam suatu musyawarah terpadu di ruang Laboratorium IPA sekolah setempat, Selasa (07/11/2023).
Musyawarah dengan tema Peningkatan mutu pendidikan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut dihadiri oleh unsur pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, tokoh masyarakat, pelaku dunia usaha nagari Taluk dan Tigo Jangko.
Pihak pemerintah Kecamatan Lintau Buo dihadiri oleh Camat Lintau Buo Beni Oriza SE, Polsek diwakili oleh Ade Rahman dan Koramil diwakili oleh Pelda Endrik Gaba.
Selain itu juga hadir kepala jorong, ninik mamak dan tokoh masyarakat dari Nagari Taluk dan Tigo Jangko.
Rombak pagar demi keamanan
"Pagar yang akan dirombak berada di sebelah selatan, persis bersebelahan dengan jalan SMP," ujar Novi Efendi M.Kom, ketua Komite SMPN 2 Lintau Buo.
Jalan Raya Tigo Jangko merupakan jalan provinsi yang menghubungkan pengguna dari kota Batusangkar maupun dari arah Kabupaten Sijunjung.
Persis diseberang pagar sekolah yang tinggi terdapat simpang tiga, jalan SMP menuju SMAN 2 Lintau Buo dan Ponpes Darul Ulum.
"Jalan ini khususnya di pertigaan jalan raya provinsi dan jalan SMP cukup rawan bagi pengguna yang berasal dari dalam karena pandangan mata pengguna terhalang tembok pagar sekolah yang tinggi dan marka batas Nagari Taluk dan Tigo Jangko," tambah Novi Efendi M.Kom.
Lebih jauh ia mengatakan rombak pagar tersebut tidak merubah posisi pagar maupun marka batas.
Caranya dengan merendahkan tembok yang menghalangi pandangan pengguna jalan belakang SMP untuk membelok ke arah kanan.
Selain itu marka pembatas nagari Taluk dan Tigo Jangko juga menghalangi sehingga rawan terjadinya kecelakaan. Sudah sering terjadi kecelakaan akibat terhalang pandangan pengguna ketika hendak membelok ke arah kanan.
"Sampai saat ini sudah kita susun RAB-nya sehingga perlu musyawarah dengan semua unsur pemerintah dan dunia usaha," tukuk ketua komite.
Anggaran biaya diperlukan lebih kurang sebesar 38 juta rupiah dan itu menurut rencana akan berkolaborasi dengan pihak dunia usaha, perantau dua nagari, alumni serta pihak lainnya.
Paparan kemajuan sekolah
Sementara itu Syafrida SPd, Kepala SMPN 2 Lintau Buo dalam sambutannya memaparkan program dan kemajuan sekolah.
"Berbagai kegiatan kesiswaan yang telah dan sedang kita lakukan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Religius, berbudaya dan berintelektual adalah visi sekolah." ujar Syafrida SPd.
Kepala sekolah juga sudah mengusulkan renovasi lapangan bola voli di dekat pagar yang akan dirombak.
Oleh sebab itu pihak sekolah berharap pihak komite dan donatur dapat membantu pembenahan lapangan bola voli tersebut.
Dukungan pemerintah dan dunia usaha
Camat Lintau Buo Beni Oriza SE didampingi Danramil dan Kapolsek Lintau Buo mengatakan sangat mendukung rencana komite sekolah tersebut
"Sebelum dikerjakan perlu koordinasi dengan pihak dua nagari serta unsur terkait agar program komite ini berjalan lancar." ujar camat mengingatkan.
Lebih jauh Beni Oriza SE juga mengingatkan agar berhati-hati dalam menamakan setiap kegiatan yang berkaitan dengan orangtua siswa.
"Sumbangan boleh dikumpulkan namun sumbangan orangtua jangan," tandas camat Lintau Buo.
Musyawarah menyepakati program rombak pagar demi keamanan pengguna jalan di sekitar pertigaan jalan SMP dan Jalan Raya Tigo Jangko.
Selain rencana rombak pagar di sudut areal sekolah tersebut juga dikemukakan renovasi fasilitas lapangan bola voli yang berlokasi di sudut pagar yang akan dirombak.
Rencana renovasi tersebut bekerjasama dengan dunia usaha, alumni dan perantau nagari Taluk dan Tigo Jangko.
Proposal lengkap rencana tersebut akan disusun bersama panitia renovasi pagar sekolah.
Renovasi pagar sekolah tidak akan mengubah struktur dan aset materi seperti jalan dan marka Nagari Taluk dan Tigo Jangko.
Dengan disetujuinya rencana renovasi pagar sekolah agar tidak menghalangi dan mengganggu pandangan pengguna jalan Belakang SMP tersebut diharapkan akan dapat mengurangi resiko yang tak diinginkan.***