Kisah Dibalik Kisah Karyawisata Pantai Air Manis
Kisah dibalik kisah karyawisata pantai air manis - Mungkin kita pernah merasa terkagum-kagum membaca kisah perjalanan yang diposting di media cetak ataupun media online. Apalagi dibumbui dengan bukti penguat seperti data, angka dan bahkan gambar.
Sebuah kisah perjalanan seumpama karya wisata boleh jadi sangat menarik. Apalagi bagi orang yang ada di dalam kisah perjalanan tersebut.
Tak terkecuali dengan perjalanan karya wisata SMPN 2 Lintau Buo akhir pekan kemarin di Pantai Air Manis Padang.
Menyertakan siswa seusia SMP dalam suatu perjalanan wisata, gampang-gampang susah. Paling tidak dibuktikan pengalaman penulis sendiri sebagai pendamping siswa selama 30-an tahun.
Usia SMP adalah masa peralihan dari remaja awal. Masa dimana pada usia ini siswa dalam usia peralihan secara psikologis. Masa dimana cukup rawan dalam sikap, perilaku serta ucapan.
Pendek kata, usia SMP adalah usia yang dinamis dan penuh gejolak.
Sikap dan perilaku mereka kadang-kadang sulit terkendali bagi anak itu sendiri maupun orangtua, guru dan orang dewasa di sekitarnya.
Dibalik kisah yang sudah dipaparkan ternyata perjalanan karya wisata itu tidak mulus. Berbagai kendala banyak ditemui.
Kepala sekolah, panitia pelaksana, wali kelas dan pendamping sudah wanti-wanti, mengingatkan siswa untuk menjaga nama baik, bersikap baik dan santun selama di perjalanan.
Namun selama di perjalanan ada-ada saja persoalan yang dihadapi. Sebutlah kesurupan, ucapan dan perilaku siswa, konflik dengan awak bus pariwisata dan pecah ban.
Semua itu telah menghambat perjalanan sehingga kembali tidak sesuai dengan rencana semula kendatipun semua peserta karya wisata selamat sampai di rumah jelang waktu subuh.
Semua itu diluar kehendak dan kendali manusia melain kuasa yang mahakuasa!.***