Mengelola Sampah Organik dan Anorganik di Sekitar Lingkungan Kita
Mengelola sampah organik dan anorganik di sekitar lingkungan kita - Kita tak perlu kaget lagi ketika berkunjung ke suatu tempat melihat sampah plastik bekas makanan dan minuman, bertebaran, sudah terkumpul di tong sampah atau tempat pembuangan sampah. Lalu apa terpikir oleh kita saat melihat sampah organik tersebut?
Sampah plastik seakan sulit terbendung. Makanan dan minuman sudah dikemas dengan bahan plasti. Tempat bawan barang seperti kantong kresek juga ada di mana-mana. Hampir semua kita mengenal sampah.
Jangan buang sampah disini!, Buanglah sampah pada tempatnya!, Ayo, perangi sampah! Ini hanyalah contoh peringatan tentang sampah.
Disisi lain ada juga kita baca anjuran untuk daur ulang sampah. Manfaatkan sampah menjadi bernilai guna dan lain sebagainya. Apakah peringatan atau himbauan itu sudah diterapkan dengan baik?
Pada tempat-tempat tertentu mungkin sudah. Namun di tempat lain perlu tindakan oleh masyarakat maupun pemerintah berupa sanksi.
A.Pengertian dan jenis sampah
Secara harfiah sampah adalah sisa atau buangan suatu produk atau barang yang tidak digunakan lagi. Biasanya sisa atau buangan tersebut bertebaran atau dibuang pada tempat tertentu.
Namun ada pula yang dapat digunakan kembali (daur ulang) menjadi barang atau produk lain yang bernilai baik ekonomis maupun estetis.
Sampah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik. Berikut uraiannya!
A.Sampah organik
Sampah organik adalah siswa atau buangan yang berasal dari makhluk hidup.
Karena berasal dari sisa makhluk hidup maka sampah organik mudah terurai secara alami oleh organisme pengurai. Tanpa harus melalui proses campur tangan dari manusia.
Sampah organik memang sampah yang ramah lingkungan dan bisa diolah menjadi suatu produk atau barang yang bermanfaat dan bernilai.
Selain itu sampah ini harus dikelola dengan benar sehingga tidak menimbulkan dampak seperti penyakit, bau yang kurang sedap, mengotori pemandangan dan sebagainya.
Contoh sampah organik antara lain nasi, kulit buah, buah dan sayuran busuk, ampas teh atau kopi, bangkai hewan, kotoran hewan dan manusia
Sampah organik berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua, sampah organik basah dan organik kering.
1. Sampah organik basah
Sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air. Misalnya sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya.
Dari bahan sampah inilah sampah organik dapat menimbulkan bau tidak sedap karena kandungan air tinggi sehingga menyebabkan sampah ini cepat membusuk.
2. Sampah Organik Kering
Sampah organik kering adalah sampah organik yang sedikit mengandung air. Umpamanya kayu, ranting pohon, kayu dan daun-daun kering.
Kebanyakan sampah organik sulit diolah kembali sehingga sering dibakar untuk memusnahkannya.
B.Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sisa atau buangan yang tidak dipakai lagi. Sampah ini sulit terurai oleh organisme pengurai. Sampah anorganik yang terkubur di tanah akan berdampak terhadap kesuburan tanah.
Contoh sampah anorganik adalah plastik, botol atau kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik.
Memang sampah anorganik sulit terurai akan tetapi dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak sampai dibiarkan begitu saja.
C.Manfaat sampah organik dan anorganik
Meskipun namanya sampah, sisa atau buangan bahan atau barang. Namun masing-masing sampah itu bisa dikelola dan diolah menjadi suatu barang yang bernilai ekonomis dan estetika.
Lho? Apa manfaat sampah organik dan anorganik yang bernilai ekonomis dan estetis?
1.Manfaat sampah organik
a.Pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik
Buah-buahan membusuk dan sayuran dapat diolah kembali untuk membuat pupuk organik atau pupuk kompos.
b.Dijadikan pakan tambahan ternak
Sampah organik bisa dijadikan pakan tambahan kambing, sapi dan kerbau. Bahkan sampah organik saat ini dapat diolah menjadi pelet ikan dan ayam.
c Diubah menjadi biogas dan listrik
Smpah organik dapat digunakan sebagai sumber listrik. Sampah organik yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia, limbah tempe dan tahu digunakan sebagai bahan utama.
2.Manfaat Sampah Anorganik
Sampah anorganik pada umumnya dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan dari barang bekas sehingga bernilai keindahan.
Sampah plastik bisa dibuat menjadi tas, taplak meja, pernak-pernik.
C.Pengelolaan sampah agar memiliki nilai lebih
Pengelolaan sampah bisa dengan melakukan prisnsip 3R. (Reuse, Reduce, Recycle).
Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah.
1.Reuse (penggunaan kembali)
Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda.
2.Reduce (Pengurangan)
Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah.
3.Recycle (daur ulang)
Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.
Kegiatan reuse (penggunaan kembali) dalam kehidupan sehari-hari misalnya, menggunakan kembali wadah yang sudah kosong untuk fungsi yang lain.
Begitu pula memakai kertas yang masih kosong untuk keperluan menulis.
Kegiatan reduce (pengurangan) sehari-hari yaitu memilih produk dengan kemasan yang bisa di daur ulang.
Selanjutnya menghindari pengunaan dan pemakaian produk yang menimbulkan banyaknya sampah, menggunakan produk yang bisa diisi ulang kembali, menghindari penggunaan barang yang tidak peru.
Lalu, kegiatan recyle (daur ulang) sehari-hari antara lain mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan, mengolah sampah organik untuk kompos.
Mengelola sampah bisa juga dengan mendaur ulang supaya memiliki nilai yang bermanfaat lagi.
Daur ulang adalah suatu cara untuk mengelola sampah dengan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan dan pembuatan produk sampai bernilai guna lagi.
Apa manfaatnya daur ulang sampah? Manfaat dari daur ulang antara lain: menghemat sumber daya alam, menghemat energi, lahan, lingkungan menjadi lebih asri dan mengurangi biaya belanja.
Demikian pengertian, jenis dan pengelolaan sampah. Sampah berdampak buruk terhadap lingkungan namun bisa dikelola sehingga menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis maupun estetika.***