Terjebak Harimau Siluman (Bagian Keempat)

Terjebak harimau siluman (Bagian Keempat) - Sementara itu di tempat lain pada sebuah gua batu di tengah hutan belantara gunung Puncak Alas . Sepintas batu-batu besar yang tersusun rapi di samping bukit batuan itu tidak mengesankan kalau dibaliknya ada sebuah gua. Apalagi dekat susunan batu itu ditumbuhi tumbuhan kayu di beberapa bagiannya.

Ilustrasi gambar (pixabay.com)

Akan tetapi sebenarnya, dibalik susunan bebatuan itu ada sebuah gua yang berukuran tidak terlalu luas. Pintu gua disamarkan sehingga tidak diketahui oleh manusia biasa. Sudah bisa dipastikan suasana dalam gua selalu gelap siang maupun malam hari.

Di dalam gua memang dipasang obor yang terbuat dari bambu. Ada 4 obor yang terpasang di empat sudut gua. Nyala obor ini menjadi penerang ala kadarnya suasana dalam gua. 

Seorang pria tua dengan jenggot panjang dan memutih, berkostum serba putih, berdiri di hadapan seorang pria bertubuh kekar yang duduk bersila di lantai gua. 

"Sudah malam ketiga sejak kedatanganmu ke tempatku ini, aku belum mendengar jawaban apa-apa tentang pertanyaanku dari mulutmu..." ujar pria  tua itu. 

Suaranya terdengar begitu berat dan menggema. Sudah pasti orang yang sedang berbicara itu bukan orang sembarangan. 

"Maafkan aku, paman. Aku belum bisa menjawab pertanyaan paman saat ini." tukas Suryadi, pria yang duduk bersila.

Pria tua itu terdiam sejenak. Lalu :

"Apa anakku tidak cantik di matamu sehingga kamu ragu untuk menerima tawaranku...?"

Suryadi terdiam.

"Bukan itu masalahnya, paman...." sahutnya kemudian.

"Lalu, masalahnya apa, Suryadi...?"

"Sekarang ini aku ingin menjadi manusia normal dulu. Aku tidak mau terjebak menjadi harimau siluman seperti saat ini. Paman kan tau kalau aku seorang guru..." Suryadi memberi alasan.

"Suryadi...! Seandainya muridku tidak merubah wujudmu menjadi harimau, nasibmu kini entahlah. Mungkin kamu tidak akan ada lagi sampai selamannya di dunia ini."

"Maksud paman, aku sudah mati?"

"Iya..."

"Tolong paman jelaskan padaku..."

"Ada seekor harimau siluman jahat, hendak mencelakaimu pada malam minggu itu. Untung salah seorang muridku bertindak cepat menyelamatkan nyawamu, setelah melalui perjuangan yang berat di langit-langit kamar kantor sekolah tempatmu tidur..."

Baca :

Terjebak Harimau Siluman Bagian Kesatu

"Tapi, kenapa aku harus berubah menjadi harimau siluman, paman...?"

"Iya.... Terpaksa ini dilakukan. Jika tidak, kamu tidak akan mau datang ke hutan belantara yang jauh dari pemukiman penduduk ini..."

Suryadi tercekat. Ia hanya bisa menelan ludah.

"Lagi pula, harimau siluman jahat itu sudah menjadi musuh paman sekaligus akan mengganggumu terus. Hal itu tidak aku inginkan sama sekali."

"Siapa dia dan kenapa bisa menjadi musuh paman dan akan mengganggu aku, paman?"

"Parlan... Ya, itu namanya, warga desa sebelah desa kita. Marwati, anakku sudah aku jodohkan dengan kamu sudah sejak lama. Dia tidak senang dengan hal itu karena dia juga menyukai anakku..."

Jantung Suryadi bergetar hebat mendengar pamannya menyebut nama Marwati. Ia memang setuju untuk dijodohkan dengan putri pamannya itu.

Tapi saat ini baginya yang terpenting adalah melepaskan diri dari jebakan harimau siluum. Itu sebabnya Suryadi tidak menjawab pertanyaan pamannya semula.

"Ia jadi marah ketika Marwati aku jodohkan sehingga ia dendam pada kamu. Ia akhirnya menuntut ilmu hitam untuk melampiaskan dendamnya padaku dan akan menggangu kamu Suryadi."

"Tapi paman, sekarang ini aku mohon tolong lepaskan aku dari jebakan harimau siluman ini.." ujar Suryadi kemudian berlutut memohon pada pamannya.

"Baiklah kalau itu keinginanmu. Paman juga maklum bahwa kamu seorang guru. Paman tak bisa membayangkan apa yang akan kamu alami jika guru dan muridmu tau kalau kamu adalah guru harimau siluman."

"Benarkah paman?"

Pak Suryaman, sang paman mengangguk.

"Tapi..."

"Apalagi paman?"

"Itu perlu waktu sebulan lebih..."

Suryadi terdiam.

"Gigitan muridku malam itu pada tengkukmu tiga hari yang lalu itu memang bukan gigitan sebenarnya. Paman sudah atur gigitan itu hanya sekadar untuk merubah wujudmu sementara..."

"Terima kasih, paman..."

"Sekarang, aku tanya lagi apa kamu masih keberatan untuk menerima putri paman sebagai istrimu serta menjaganya baik-baik sepeninggal aku ke hutan ini?"

"Baik, paman. Aku menerima Marwati," sahut Suryadi mengangguk."

"Masih ada lagi, Suryadi...." ujar Pak Suryaman senang.

"Apa itu paman?"

"Selama masa penyembuhan, kamu harus berada di gua ini bersama paman..."

"Paman... Aku khawatir, teman-teman dan muridku akan heboh kehilanganku apalagi sampai sebulan lebih menghilang..." tukas Suryadi cenas.

"Lalu, menurutmu bagaimana?"

"Nanti malam, aku harus kembali ke desa dan datang ke sekolah..."

Pak Suryaman sang guru harimau siluman itu terdiam.

"Iya, kamu benar. Tapi kamu harus hati-hati dalam masa penyembuhan ini," ujar Pak Suryaman kemudian.

Simak :

Terjebak Harimau Siluman Bagian Ketiga

"Maksudnya, paman?"

"Jangan sampai ada sesuatu hal yang membuatmu sangat marah. Sebab marah itu dapat menaikkan adrenalinmu dan itu bisa membuat kamu bisa berubah menjadi harimau siluman...,"

"Baiklah paman..."

"Nanti malam, aku suruh muridku mengantarmu sampai ke sekolah tempat dimana kamu tidur,"

"Terima kasih, paman.." ujar Suryadi.

Suryadi bangkit dari duduk. Ia membayangkan kalau saat ia kembali ke desa dari hutan belantara ini dalam situasi dan wujud berbeda. 

Beberapa hari lalu ia harus meninggalkan desa karena wujudnya seekor harimau. Namun ketika kembali ke desa wujudnya seorang manusia yang ditemani harimau siluman, murid pamannya.***(Bersambung...)


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel