Membangun Kembali Semangat Anak Putus Sekolah: Kisah Inspiratif A New Child
Membangun kembali semangat anak putus sekolah: Kisah inspiratif a new child - Di balik gemerlap kota dan hiruk pikuk kehidupan, terdapat kisah pilu anak-anak yang harus putus sekolah karena berbagai alasan. Kemiskinan, broken home, hingga minimnya akses pendidikan menjadi batu sandungan bagi mereka untuk meraih cita-cita.
Tim A New Child dari IPB University bagaikan pelita di tengah kegelapan, hadir untuk membangkitkan kembali semangat dan optimisme mereka.
A New Child merupakan tim PKM PM yang diketuai oleh Rohimatul Janah dan empat anggota yakni Eca Kartika Riyadi, Putri Rachma, Gresia Dwi Cahyani Hutauruk dan M. Irsyad Al-Debaran. Tim ini membuka jalan bagi transformasi luar biasa bagi anak-anak putus sekolah.
Tim PKM PM IPB University ini menginisiasi program inovatif yang terinspirasi oleh Teori Grotberg (1995). Berfokus pada tiga pilar utama resiliensi individu: I Have (Dukungan Eksternal), I Am (Kekuatan Internal), dan I Can (Kemampuan Memecahkan Masalah dan Kreativitas).
Melalui program ini, anak-anak dibantu untuk membangun ketahanan diri (resilience) dan kembali percaya diri dalam menghadapi masa depan.
Menumbuhkan Kepercayaan Diri dan Rasa Bangga
Tahap pertama, "I Am: Building Inner Strength", bagaikan sebuah perjalanan untuk mengenal diri sendiri. Anak-anak diajak untuk menyelami potensi yang tersembunyi dalam diri mereka, menggali kekuatan dan kelemahan mereka, serta berani mengekspresikan diri tanpa rasa takut.
Kegiatan-kegiatan seperti "This is Me" membantu mereka untuk membuat peta kehidupan, menceritakan kisah hidup mereka, dan menemukan nilai-nilai yang mereka pegang teguh.
Dalam sesi "Discovery Our Journey", mereka diajak untuk mengenang masa kecil mereka, momen-momen bahagia dan sedih, serta belajar dari pengalaman hidup mereka.
Diiringi musik yang menenangkan, mereka diajak untuk berdialog dengan diri mereka sendiri melalui "Talk to Mirror".
Di depan cermin, mereka mengungkapkan rasa bahagia, sedih, marah, dan berbagai emosi lainnya. Kegiatan ini membantu mereka untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik dan menerima kekurangan serta kelebihan mereka.
Puncak dari tahap ini adalah "Current Me vs Future Me". Di sini, anak-anak membuat visualisasi diri mereka saat ini dan diri mereka di masa depan. Mereka menuliskan mimpi dan cita-cita yang ingin mereka capai, serta strategi yang akan mereka lakukan untuk mewujudkannya. Kegiatan ini menumbuhkan rasa optimisme dan memotivasi mereka untuk terus berusaha.
Meningkatkan Motivasi dan Dukungan Positif
Tahap selanjutnya, "I Have: Strengthen External Support", bagaikan membangun jaring kehangatan untuk menopang langkah mereka. Di sini, fokus utama adalah menciptakan lingkungan positif yang mendorong anak-anak untuk terus maju dan meraih cita-cita.
Kegiatan "Precious Memory" mengajak mereka untuk mengenang momen-momen indah bersama keluarga. Mereka membuat kartu ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung mereka selama ini. Kegiatan ini menumbuhkan rasa syukur dan memperkuat hubungan mereka dengan orang-orang terdekat.
Dalam sesi "Inspire Circle", merupakan wadah bagi mereka untuk saling curhat dan mendapatkan solusi dari teman-teman mereka. Di sini, mereka dapat mengungkapkan masalah yang mereka hadapi tanpa rasa takut dihakimi. Kegiatan ini membantu mereka untuk membangun rasa aman dan saling percaya di antara sesama.
"Anonym Support System" mereka saling menyemangati, dan memberikan dukungan kepada satu sama lain.
"Journaling" menjadi sahabat setia mereka untuk menuangkan isi hati dan pikiran mereka. Setiap hari, mereka menuliskan perasaan, harapan, dan mimpi mereka di jurnal pribadi. Kegiatan ini membantu mereka untuk lebih memahami diri sendiri dan memetakan langkah mereka ke depan.
Memperkuat Kemampuan Problem Solving dan Kreativitas
Di tahap "I Can: Problem Solving and Creativity", anak-anak dilatih untuk menjadi problem solver yang handal dan kreatif. Mereka diajarkan untuk memecahkan masalah dengan berbagai cara, berpikir kritis, dan bekerja sama dalam tim.
Pemaparan "Life Roadmap" membantu mereka untuk menyusun rencana hidup mereka, menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta strategi untuk mencapainya. Kegiatan ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin dalam diri mereka.
Pemasangan "Dream Puzzle" bersama menjadi simbolisasi kerja sama dan kekompakan. Setiap anak memiliki potongan puzzle yang berbeda, dan mereka harus bekerja sama untuk menyelesaikannya. Kegiatan ini melatih kemampuan komunikasi, koordinasi, dan problem solving mereka.
Sesi Focus Group Discussion (FGD) menjadi wadah untuk bertukar ide dan solusi kreatif dalam menghadapi berbagai rintangan. Kegiatan ini melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis mereka.
Presentasi hasil FGD menjadi wadah bagi mereka untuk menunjukkan hasil diskusi dan solusi yang telah mereka temukan. Kegiatan ini melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis mereka.
Dampak Nyata dan Berkelanjutan
A New Child bukan sekadar program, tapi sebuah transformasi. Tim PKM PM IPB University telah mengantarkan anak-anak putus sekolah ini pada gerbang optimisme dan kekuatan baru. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian, inovasi, dan kerja sama dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak yang membutuhkan.
Dampak Nyata:
Peningkatan Kepercayaan Diri
Para sasaran menunjukkan peningkatan rasa percaya diri dan berani menunjukkan bakat mereka.
Motivasi yang Kuat
Mereka termotivasi untuk kembali bersekolah dan mengejar cita-cita mereka.
Keterampilan Baru
Mereka dibekali dengan keterampilan baru seperti problem solving, kreativitas, dan komunikasi yang bermanfaat untuk masa depan mereka.
Jadi, A New Child bagaikan sebuah nyanyian pengingat bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada secercah harapan. Dengan kepedulian, inovasi, dan kerja sama, kita dapat membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak yang membutuhkan.
Mari dukung A New Child dan sebarkan inspirasi ini kepada lebih banyak orang! *** (Gresia Dwi Cahyani)