Rapor Pendidikan Sekolah Dibahas dalam In House Training di SMPN 2 Lintau Buo

Rapor pendidikan sekolah dibahas dalam in house training di smpn 2 lintau buo - Para guru di SMPN 2 Lintau Buo membahas rapor pendidikan tahun 2023 melalui In House Training (IHT) yang diselenggarakan di sekolah setempat, Selasa (13/08/24).

Narasumber IHT Rosyid Mahmudi MPd (dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Pengawas satuan pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Datar Rosyid Mahmudi MPd menjadi narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Laboratorium IPA tersebut.

Kepala SMPN 2 Lintau Buo Syafrida SPd saat memberikan sambutan kembali mengingatkan guru untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri melalui kegiatan pelatihan mandiri maupun komunitas belajar (Kombel).

"In House Training ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru. Mari kita ikuti kegiatan ini dengan baik untuk meningkatkan kompetensi diri maupun kualitas pembelajaran," sebut kepala sekolah.

Para peserta IHT serius mengikuti paparan narasumber (dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Perbaikan mutu proses pembelajaran 

Sementara itu Rosyid Mahmudi MPd diawal pencerahannya menyampaikan rapor pendidikan SMPN 2 Lintau Buo. 

Data dari rapor pendidikan sekolah menunjukkan warna kuning pada bagian pembelajaran yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

"Data ini menjadi patokan bagi kita dalam menindaklanjuti rapor pendidikan khususnya bagian kualitas pembelajaran," kata Rosyid Mahmudi MPd.

Foto bareng narasumber dan peserta IHT (dok.smpn2lb/ Matrapendidikan.id)

Asesmen, kata Rosyid untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Pada dasarnya asesmen adalah evaluasi kinerja satuan pendidikan.

Kualitas pembelajaran paling rendah atau turun dari tahun 2023 sehingga perlu tindak lanjut. Secara bersama kita pelajari akar masalahnya.

Karakter yang sudah warna hijau sepertinya sudah bagus namun ada kecenderungan penurunan. Misalnya, karakter malas. Sementara itu siswa dengan karakter rajin memberi peluang untuk hasil yang baik.

IHT yang dilaksanakan setengah hari itu mengangkat tema Pembelajaran numerasi lebih menarik.

Pembelajaran itu bersifat adaptif. Kualitas interaksi murid dangan guru serta materi pembelajaran dalam proses pembelajaran, apakah terarah?

Yang menjadi pedoman adalah bagaimana integrasi dalam pembelajaran maupun dalam asesmen.

Kuncinya adalah bahwa perbaikan proses pembelajaran, itu penting. Hal ini dikaitkan dengan pembelajaran literasi yang sudah bagus namun numerasi siswa perlu diperbaiki.

"Dalam hal ini dibutuhkan numerasi lintas mata pelajaran. Setiap mata pelajaran di sekolah bisa membantu proses peningkatan numerasi siswa," tandas Rosyid.

Pada bagian lain 4 Kompetensi guru profesional ; kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan kompetensi profesional perlu dipahami kembali.

Ada 3 faktor yang memengaruhi kualitas pembelajaran, yaitu metode, manajemen dan dukungan psikologis.

Sesi diskusi dan presentasi 

Khusus metode pembelajaran, pengawas satuan pendidikan Disdikbud Tanah Datar itu mengajak guru untuk membahas metode dan model yang sesuai dengan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.

Para guru dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok yang membahas pembelajaran berdiferensiasi, project base learning, cooperative learning dan lainnya.

Fase berikutnya mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Memang dasar guru hebat dan kekinian, para penyaji tampil luar biasa dan memukau. Diselingi humor mereka tampil lugas dan disupport oleh anggota kelompoknya.

Sebutlah itu Edi Syamsul, Isral SPd, Okril Liadi Putra SPd dan Yosi Ismarina SPd. Kesemuanya memaparkan hasil diskusi dan didukung penuh oleh Rosyid Mahmudi MPd.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel